Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Harga kontrak minyak dunia mencatatkan penurunan terbesar dalam dua minggu terakhir. Asal tahu saja, harga kontrak minyak untuk pengantaran Febuari meloroy US$ 1,77 ke posisi US$ 99,10 per barel di New York Mercantile Exchange. Dalam setahun terakhir, harga minyak sudah naik 7,9%.
Kemarin, hanya dalam kurun waktu delapan menit, harga kontrak minyak merosot 2,1% tersengat berita embargo minyak Iran. Bahkan, pada pukul 14.30 waktu New York, harga minyak di Nymex terus tertekan dan menyentuh US$ 98,50 sebarel. Ini merupakan harga harian terendah untuk komoditas minyak sejak 29 Desember lalu.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent turun 0,9% menjadi US$ 111,26 per barel di ICE Futures Europe Exchange, London. Sebelumnya, harga minyak ini sempat bertengger di posisi US$ 115,12, tertinggi sejak 9 November lalu.
Penurunan harga minyak kali ini dipicu oleh proposal uni Eropa terkait embargo minyak Iran. Salah seorang pejabat Uni Eropa menuturkan, rencana Uni Eropa untuk melakukan embargo atas impor minyak Iran kemungkinan akan ditunda dalam enam bulan ke depan. Langkah ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada sejumlah negara seperti Yunani, Italia, dan Spanyol untuk mencari suplai minyak alternatif.
Adanya jangka waktu pemberlakuan embargo ini akan meredakan kecemasan sejumlah negara yang memiliki ketergantungan besar akan minyak Iran, termasuk Italia, Yunani, dan Spanyol. Merujuk data yang diriki European Commission, nilai impor minyak tiga negara tersebut dari Iran mencari 68,5% dari Uni Eropa pada 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News