kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Emas rekor, perak dan platinum ikut terbang


Rabu, 06 Oktober 2010 / 06:47 WIB
Emas rekor, perak dan platinum ikut terbang


Reporter: Cipta Wahyana, Reuters | Editor: Cipta Wahyana

NEW YORK. Para analis boleh saja memprediksi laju penguatan harga emas kian terbatas. Tapi, faktanya, Si Kuning tak pernah lelah berlari dan bahkan terus menorehkan rekor baru.

Pada penutupan transaksi Selasa (5/10), di pasar tunai (spot), harga emas naik 1,9% menjadi US$ 1.340,50 per ons troi. Sementara itu, di divisi Comex-NYMEX Amerika Serikat (AS), harga kontrak berjangka emas untuk pengiriman Desember mencapai US$ 1.340,30. Lagi-lagi, ini merupakan rekor baru harga emas.

Lonjakan harga emas ini juga mendongkrak harga logam berharga lainnya. Misalnya, Selasa (5/10), harga perak melonjak 4% menjadi US$ 22,83 per ons. Harga ini sudah mendekati level harga tertingginya dalam 30 tahun di angka US$ 22,87 per ons.

Di saat yang sama, harga platium juga naik 1,6% mencapai US$ 1.691,50 per ons, sementara harga palladium menguat 3,2% menjadi US$ 575,50.

Kebijakan beberapa negara besar untuk terus mencetak uang atau menggelontorkan dana ke pasar finansial menjadi salah satu pemicu penguatan harga emas ini. Misalnya, baru-baru ini, Bank of Japan (bank sentral Jepang) menyatakan, mereka akan terus menggelontorkan dana ke perekonomian mereka. Selain itu, Senin lalu (04/10), Jepang memangkas target suku bunga acuan mereka menjadi 0-0,1%. Artinya, era bunga 0% kembali ke Jepang.

Sebelumnya, AS juga telah bertekad akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar. Caranya adalah dengan mempertahankan rezim bunga rendah dan "mencetak" uang dengan membeli surat berharga yang ada di pasar modal (quantitative easing).

Nah, sesuai hukum ekonomi, kebijakan moneter yang longgar seperti itu pasti akan membuat mata uang, baik dollar maupun yen, cenderung melemah atau terdevaluasi. Prospek seperti inilah yang memicu banyak investor memilih menempatkan dananya di logam mulia. Mereka memilih emas sebagai safe haven agar nilai kekayaan mereka tidak menyusut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×