Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Harga emas terus melambung ke level tertinggi dalam lebih dari satu tahun. Dukungan pergerakan harga datang dari pelemahan nilai tukar dollar AS.
Mengutip Bloomberg, Senin (2/5) pukul 19.22 WIB, harga emas kontrak pengiriman Juni 2016 di Commodity Exchange menguat 1% ke level US$ 1.303,5 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, harga emas menguat 5,1%.
Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures memaparkan, sentimen positif masih mengelilingi harga emas setelah The Fed mengeluarkan pernyataan tidak akan menaikkan suku bunga secara terburu - buru. Pernyataan tersebut dilontarkan meski pertumbuhan tenaga kerja AS cukup solid dengan kenaikan upah hingga 0,3% bulan lalu.
Pekan ini, Deddy memprediksi emas masih berpeluang menguat mengingat serapan tenaga kerja AS, yakni Non-Farm Employment Change bulan April diperkirakan turun menjadi 206.000 dari sebelumnya 215.000.
Di samping kebijakan suku bunga The Fed, pergerakan harga emas hingga akhir tahun menurut Deddy akan melihat bagaimana Bank Sentral di dunia mengambil kebijakan ekonomi. "Pelaku pasar akan melihat apakah kebijakan Bank Sentral, baik di AS, Eropa hingga China mampu memberi dorongan pada perekonomian global," paparnya.
Dengan peluang kenaikan suku bunga The Fed yang semakin tipis, Deddy memprediksi harga emas akhir tahun ini akan mencapai US$ 1.300 - US$ 1.340 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News