Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Harga emas sedikit bertenaga di tengah antisipasi pasar pada sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS). Meski demikian, analis melihat tren negatif emas dalam jangka menengah.
Mengutip Bloomberg, Kamis (17/11) pukul 18.00 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember 2016 di Commodity Exchange menguat tipis 0,47% ke level US$ 1.229,6 per ons troi dibanding sehari sebelumnya.
Vidi Yuliansyah, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas yang sedikit menguat tidak lepas dari antisipasi pasar menjelang serangkaian rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) malam ini.
Data tersebut antara lain izin bangunan, inflasi, indeks manufaktur, data perumahan hingga klaim pengangguran. Selain itu, Gubernur The Fed Janet Yellen juga akan menyampaikan testimoni mengenai outlook ekonomi AS.
"Kehati-hatian menjelang rilis data AS dan testimoni Yellen tampaknya mendorong pelaku pasar untuk melepas dollar AS sementara ini," paparnya.
Turunnya indeks dollar AS membuka peluang emas untuk menguat sementara. Namun, Vidi melihat prospek emas baik dalam jangka pendek maupun jangka menengah masih negatif.
Ekspektasi kebijakan fiskal dari presiden terpilih AS, Donald Trump diprediksi akan memacu pertumbuhan ekonomi serta inflasi. Kondisi tersebut pada akhirnya akan mendorong The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga. Sementara kenaikan suku bunga tentu berdampak negatif bagi emas yang tidak menawarkan imbal hasil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News