kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Emas mencuri penguatan dari dollar AS


Selasa, 31 Oktober 2017 / 07:32 WIB
Emas mencuri penguatan dari dollar AS


Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Emas menguat di pasar Amerika Serikat, Senin (30/10) malam, menjelang pertemuan dua hari bank sentral AS (The Fed). Meski demikian, logam mulia masih diperhadapkan dengan sejumlah sentimen yang mungkin kembali menekannya.

Mengutip Bloomberg, Senin, harga emas berjangka untuk pengiriman Desember di Comex-AS ditutup naik 0,46% menjadi US$ 1.277,70 per ons troi. Namun, di pasar Asia, Selasa (31/10), harganya bergerak melemah tipis ke US$ 1.277,4 per ons troi pukul 06.56 WIB.

Emas spot juga mencatat kenaikan 0,22% ke level US$ 1.275,45 per ons troi pada Senin. Indeks berhasil bangkit dari level terendah tiga pekan di US$ 1,263.35.

The Fed akan memulai pertemuan dua hari yang membahas kebijakan moneter pada Selasa. Jelang pertemuan bank sentral, dollar AS cenderung melemah. Investor mengambil keuntungan setelah dollar cukup solid dalam beberapa hari terakhir.

Indeks dollar turun ke level 94,56 dari sebelumnya di 94,92. Pelemahan the greenback ini memberikan peluang rebound bagi logam mulia.

Pasar emas juga bertahan sebelum Presiden Donald Trump mengumumkan pimpinan Federal Reserve terpilih pada pekan ini. Gubernur Fed Jerome Powell, yang dianggap moderat, diperkirakan akan mengambil alih posisi Janet Yellen.

Meski rebound, analis Saxo Bank, Ole Hansen menilai, emas menghadapi sejumlah risiko potensial pekan ini. Selain ada pertemuan kebijakan moneter The Fed, pengumuman pengganti Yellen, juga rilis data tenaga kerja pada Jumat ini.

"Secara umum, mayoritas peristiwa yang akan datang ini bearish bagi emas, paling tidak mengingat pertumbuhan ekonomi AS bulan Agustus yang cukup kuat," kata Hansen seperti dilansir CNBC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×