Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pamor emas masih bertahan di tengah ketidakpastian global. Mengutip Bloomberg, Jumat (19/2) pukul 20.00 WIB, harga emas kontrak pengiriman April 2016 di Commodity Exchange menguat 0,56% ke level 1.233,2 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Namun dalam sepekan terakhir emas tergerus 0,5%.
Harga emas mencatat penurunan mingguan pertama setelah reli dalam lima minggu dan mencapai level tertinggi dua tahun pada pekan lalu. Secara mingguan, harga emas memang terus mencatat penguatan sejak akhir tahun lalu.
Namun, tren harga sebenarnya masih bullish. "Pasar emas masih cukup stabil didukung oleh perlambatan ekonomi global," ujar Tetsu Emori, Presiden Emori Capital Management Inc, seperti dikutip Bloomberg.
Analis PT Millenium Penata Futures, Suluh Adil Wicaksono mengatakan, harga emas berpotensi terus menguat setelah The Fed kemungkinan akan menunda kenaikan suku bunga pada Maret mendatang.
Jika The Fed menunda kenaikan suku bunga pada bulan Maret, maka kemungkinan akan diikuti oleh ketidakpastian pada tiga bulan berikutnya. Hal tersebut membuat nilai tukar dollar AS melemah dan mengangkat harga emas.
Proyeksi Suluh, emas akan menguat hingga US$ 1.309 per ons troi menjelang akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News