Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Setelah data tenaga kerja AS mengecewakan pelaku pasar, harga si kuning emas kembali berhasil mencuri perhatian pasar.
Mengutip Bloomberg, Senin (5/9) pukul 13.27 WIB harga emas kontrak pengiriman Desember 2016 di Commodity Exchange melesat 0,22% di level US$ 1.329,50 per ons troi dibanding hari sebelumnya.
Pada akhir pekan lalu memang terjadi kemerosotan di sektor tenaga kerja AS, upah tenaga kerja Agustus 2016 turun dari 0,3% menjadi 0,1%, lalu pertambahan tenaga kerja non sektor pertanian merosot dari 275.000 menjadi 151.000 serta terakhir tingkat pengangguran AS stagnan di 4,9%.
Hal ini mengempiskan spekulasi kenaikan suku bunga The Fed yang diprediksi secepatnya bisa terjadi pada pertemuan FOMC akhir September 2016 nanti.
“Secara mengejutkan datanya lemah dan ini berkelanjutan dari sebelumnya data manufaktur pun memburuk. Efeknya pasar ragu akan prospek ekonomi AS ke depannya yang berujung positif bagi harga emas,” jelas Gavin Wendt, Director and Senior Resources Analyst MineLife Pty seperti dikutip dari Bloomberg.
Laporan Fed Fund Futures probabilitas kenaikan suku bunga The Fed September 2016 seketika merosot ke level 32% dari sebelumnya di pekan lalu mencapai 42%. Sedangkan peluang kenaikan suku bunga Desember 2016 nanti turun 6% menjadi 59% dibanding pekan lalu.
Naiknya daya tarik emas di mata pelaku pasar terlihat dari kepemilikan aset emas Exchange Traded Funds yang merangkak 0,6 ton menjadi 2.017,2 ton.
Dengan keadaan seperti ini peluang harga emas untuk terus pertahankan kenaikan masih terbuka lebar. Apalagi mengingat pasar AS yang tengah libur. Nyaris tidak ada katalis yang bisa menopang kembalinya tenaga USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News