Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Di tengah merosotnya harga emas global, emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tetap melaju. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menjaga kenaikan harga emas batangan.
Mengutip www.logammulia.com, Selasa (8/9) harga emas batangan naik 0,36% atau Rp 2.000 dari hari sebelumnya menjadi Rp 559.000. Harga buyback juga mengalami kenaikan Rp 2.000 menjadi Rp 500.000 per gram.
Sepekan terakhir, harga emas batangan naik 0,17%. Namun sejak awal tahun emas batangan sudah mencatat kenaikan 7,5%.
Alwi Assegaf, analis SoeGee Futures mengatakan, emas batangan masih layak dipandang sebagai investasi alternatif. Untuk emas global, Alwi melihat pergerakannya cenderung melemah menjelang FOMC meeting. Meski keputusan belum jelas, investor masih mengkhawatirkan kenaikan suku bunga The Fed.
Namun demikian, harga emas Antam tidak terseret pelemahan emas global. Pasalnya, depresiasi rupiah justru menahan pengaruh harga emas global terhadap emas batangan. "Emas Antam cenderung naik karena rupiah terdepresiasi. Emas biasanya dibeli ketika terjadi ketidakpastian ekonomi," ujar Alwi.
Alwi menduga The Fed tidak akan menaikkan tingkat suku bunga di bulan September ini lantaran masih berhati-hati melihat situasi ekonomi global terutama di China. Apalagi, data dari AS sendiri belum bisa disebut memuaskan.
Namun, prospek kenaikan suku bunga selanjutnya akan menjaga penguatan dollar sehingga menekan rupiah. Dengan melihat potensi pelemahan rupiah, Alwi menduga harga emas Antam hingga akhir tahun berpotensi naik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
