Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Harga emas dunia ditutup dengan kenaikan pada transaksi tadi malam (13/10). Data CNBC menunjukkan, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik US$ 8,30 menjadi US$ 1.230 per troy ounce. Sedangkan harga emas di pasar spot naik 0,7% menjadi US$ 1,231 per troy ounce setelah sebelumnya menyentuh posisi US$ 1.237,30. Ini merupakan level tertingginya dalam empat pekan terakhir.
Kondisi itu dipicu oleh pelemahan dollar AS seiring tingginya ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global. Pada pekan lalu, dollar menorehkan pelemaan mingguan terbesarnya dalam enam bulan terakhir. Ada pula kecemasan bahwa the Federal Reserve akan menunda untuk menaikkan suku bunga acuannya selat kenaikan tersebut sifatnya anma beberapa waktu ke depan hingga kondisi ekonomi AS benar-benar pulih.
Selain itu, prospek akan adanya penambahan stimulus dari China juga turut memoles pesona emas. Seperti yang diketahui, data ekonomi China mengindikasikan bahwa perekonomian Negeri Panda itu akan tumbuh melambat pada kuartal III mendatang. Bahkan diprediksi, perlambatannya merupakan yang terbesar dalam lima tahun terakhir.
Namun, sejumlah pelaku pasar berpendapat, harga emas akan terus tertekan seiring membaiknya outlook ekonomi AS. Pada pekan lalu, harga emas jatuh ke posisi terendahnya dalam 15 bulan terakir di level US$ 1.183,46 per troy ounce, mendekati level terendahnya dalam empat tahun terakhir.
"Meski ada potensi naik dalam jangka pendek, namun kami melihat kenaikan tersebut sifatnya hanya dalam jangka pendek. Investor sebaiknya tetap hati-hati mengingat kondisi ekonomi makro saat ini," jelas Suki Cooper, precious metals analyst Barclays Capital di New York.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News