Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emas dan dolar Amerika Serikat (AS) dinilai menjadi primadona di tengah meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah.
Berdasarkan data Trading Economics, harga emas berada di level US$ 2.344 per ons troy pada Senin (15/4) pukul 20.54 WIB. Harga itu menguat 0,36% dalam sepekan terakhir.
Sementara indeks dolar juga masih berada di level yang tinggi di 106. Angka itu menguat 1,87% dalam sepekan terakhir.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan, di tengah tensi geopolitik yang memanas saat ini maka investor bisa berinvestasi pada safe haven, yakni dolar AS dan emas. Ia memperkirakan dengan ketegangan geopolitik ini harga emas bisa mencapai US$ 2.500 per ons troy.
Baca Juga: Tensi Geopolitik Memanas, Instrumen Investasi Ini Bisa Menjadi Pilihan
Apalagi harga emas juga akan didukung pemangkasan suku bunga," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (15/4).
Ia pun menyarankan, apabila baru akan masuk ke emas maka sebaiknya investor menunggu koreksi terlebih dahulu. Sebab, harga saat ini sudah cenderung tinggi.
"Koreksi akan di level US$ 2.200" sambungnya.
Selain emas dunia, investor juga bisa melirik ke emas Antam. Ibrahim memperkirakan harga emas Antam bisa mencapai Rp 1,4 juta di akhir tahun nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News