kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emas Berpeluang Naik Meski Hadapi Kondisi Suku Bunga Tinggi


Selasa, 06 Februari 2024 / 12:33 WIB
Emas Berpeluang Naik Meski Hadapi Kondisi Suku Bunga Tinggi
ILUSTRASI. Harga emas spot kembali menguat dengan sejumlah sentimen yang menopang


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID- JAKARTA. Harga emas mengalami pergerakan dinamis pada hari ini, Selasa (6/2). Pergerakan harga logam mulia dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk kebijakan Federal Reserve (The Fed) dan perubahan dalam kondisi ekonomi global.

Menurut Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, harga emas cenderung memiliki peluang untuk kembali naik, meski dihadapkan pada tantangan kenaikan suku bunga. Sebelumnya, harga emas mengalami penurunan karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang dipicu oleh kebijakan The Fed.

“Potensi kenaikan terhadap emas masih memikat bagi investor, terutama karena kondisi perekonomian yang belum membaik. Namun, potensi kenaikan dolar AS dapat membuat harga emas turun lebih dalam, sehingga perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut,” ungkapnya dalam riset, Selasa (6/2).

Berdasarkan rangkuman harga emas hari ini, terlihat upaya rebound untuk koreksi setelah penurunan pada sesi Senin kemarin. Harga emas spot naik 0,06% menjadi US$ 2.026,36 ons troi. Sementara harga emas berjangka stabil di kisaran US$ 2.042,55 ons troi pada pukul 07.25 WIB. Namun, kedua logam kuning ini berakhir melemah 0,7% pada akhir perdagangan Senin.

Baca Juga: Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Menjadi Rp 1.130.000 Per Gram Pada Hari Ini (6/2)

Andrew melihat, penurunan harga emas di perdagangan Asia pada hari Senin disebabkan oleh kombinasi data pasar tenaga kerja yang kuat dan sikap hawkish Federal Reserve. Harga emas turun dari level tertinggi di atas US$2.050 per ons troi, dengan prospek kenaikan suku bunga yang tinggi menjadi alasan utama.

Emas diperkirakan akan menghadapi support di US$2.030,85 per ons troi dan resistance di US$2.083,20 per ons troi.

Sementara itu, Indeks Dolar AS yang memantau kinerja greenback, ditutup naik 0,51% pada akhir Senin, mencapai level 104,315. Kerugian awal emas dipicu oleh angka nonfarm payrolls AS yang jauh lebih kuat dari perkiraan untuk bulan Januari. Data tersebut memberikan The Fed lebih banyak ruang untuk menahan suku bunga lebih tinggi.

Ketua Fed Jerome Powell menegaskan dalam wawancara bahwa bank akan berhati-hati dalam kebijakan moneter tahun ini, membuat trader mengurangi harapan penurunan suku bunga. CME Fedwatch tool menunjukkan bahwa trader hampir sepenuhnya meniadakan peluang pemotongan suku bunga di bulan Maret.

“Prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi perhatian bagi investasi emas, karena suku bunga yang tinggi dapat meningkatkan biaya peluang. Meskipun demikian, emas tetap mendapat dukungan dari permintaan safe haven di tengah meningkatnya konflik di Timur Tengah,” jelas Andrew.

Secara keseluruhan, Andrew menilai, harga emas masih dalam jangkauan rekor tertinggi yang dicapai pada akhir 2023, dan potensi kenaikan tetap menjadi perhatian utama bagi investor dalam situasi ekonomi global yang tidak menentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×