Reporter: Namira Daufina, Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kenaikan harga emas global serta koreksi nilai tukar rupiah mengangkat harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Apalagi, permintaan emas batangan di bulan Ramadan juga meningkat.
Mengutip situs www.logammulia.com Selasa (14/6), harga emas Antam naik Rp 3.000 atau 0,5% ke Rp 592.000 per gram dibandingkan sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir emas Antam melejit hingga 1,5% atau Rp 9.000.
Dodi Martimbang, General Manager Logam Mulia Business Unit PT Aneka Tambang Tbk, mengatakan, harga emas batangan mengikuti pergerakan harga emas dunia yang sebelumnya menguat ke level tertinggi lebih dari satu bulan.
Di saat yang sama, nilai tukar rupiah pun terkoreksi. "Kenaikan harga emas diikuti naiknya harga buyback," jelasnya.
Harga buyback emas Antam pada Selasa (14/5) naik Rp 8.000 menjadi Rp 545.000 per gram dibandingkan sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir harga buyback naik Rp 14.000 per gram.
Permintaan emas Antam juga tinggi. Selama lima bulan pertama tahun ini, Antam menjual 4 ton emas batangan. "Menjelang Ramadan dan Idul Fitri minat jual maupun beli emas batangan sama-sama tinggi," terangnya. Adapun pecahan emas yang paling banyak diminati adalah 10 gram dan 25 gram.
Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures, menilai, pergerakan harga emas Antam di atas level Rp 580.000 per gram adalah level wajar. Pelemahan rupiah dan penguatan harga emas di pasar spot menjadi pendukung utama.
“Antisipasi FOMC mendulang naiknya perhatian pasar terhadap aset safe haven seperti emas,” ujar Wahyu.
Di tengah koreksi rupiah, pelaku pasar domestik berlindung pada emas Antam yang nilai tukarnya lebih stabil. Penguatan harga terus berlanjut terutama menjelang pertemuan FOMC yang sudah di depan mata. Saat ini harga sedang menguji level resistance Rp 590.000 per gram dan level selanjutnya Rp 600.000 per gram.
“Kalaupun koreksi, harga di rentang Rp 570.000–Rp 590.000 per gram,” duga Wahyu.
Itu antisipasi jika The Fed menaikkan suku bunga. Akhir tahun 2016, Wahyu memprediksi, harga emas spot di kisaran US$ 1.200– US$ 1.300 per ons troi dan rupiah Rp 13.000–Rp 13.600 per dollar AS, sedangkan emas Antam Rp 570.000–Rp 600.000 per dollar AS.
Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoint Futures, menyarankan investor wait and see menjelang pengumuman suku bunga The Fed serta outlook kebijakan ekonomi AS. Bagi yang ingin membeli, disarankan menunggu harga turun ke Rp 550.000-Rp 580.000 per gram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News