Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) optimis dapat mencatatkan kinerja yang prima di tahun ini. ELSA, anggota indeks Kompas100 ini, menargetkan dapat membukukan pendapatan bersih hingga Rp 9 triliun tahun ini.
Asal tahu saja, hingga kuartal III-2019 emiten jasa penyedia energi ini meraup pendapatan sebesar Rp 5,91 triliun. Jumlah ini tumbuh 27,64% secara tahunan, di mana pendapatan di triwulan III-2018 lalu hanya Rp 4,63 triliun.
Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 238,26 miliar di periode Juli hingga September 2019. Torehan ini naik 7,90% dibandingkan periode yang sama di tahun 2018 di posisi Rp 220,80 miliar.
Baca Juga: Siapkan Capex Rp 1 Triliun, Elnusa (ELSA) Fokus Tiga Tujuan
Head of Corporate Communication ELSA Wahyu Irfan mengatakan, pendapatan perusahaan tahun lalu diestimasikan Rp 8,3 triliun. Ini merupakan angka perkiraan yang belum diaudit lebih lanjut.
Ini berarti, pendapatan ELSA pada 2019 tumbuh 26% dibandingkan realisasi pendapatan pada akhir 2018 yang sebesar Rp 6,6 triliun. Sementara pendapatan tahun 2020 diperkirakan tumbuh 8,43% dibandingkan terget pendapatan tahun 2019.
Meskipun harga minyak dunia sedang memanas akhir-akhir ini, namun Wahyu bilang pada dasarnya kenaikan harga minyak dunia tidak serta merta langsung berimbas pada harga jasa migas ELSA.
Baca Juga: Elnusa (ELSA) menanti kontribusi bisnis pengelolaan air
“Namun, kenaikannya mempengaruhi gairah eksplorasi maupun produksi bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), sehingga geliat permintaan jasa migasnya tentunya akan sangat berpengaruh,” ujar Wahyu kepada Kontan.co.id, Rabu (22/1).
Wahyu pun optimis dengan target ini. Sebab, strategi yang diterapkan perusahaan terbukti ampuh untuk menstabilkan bahkan mengerek kinerja ELSA pada tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News