Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KUALA LUMPUR. Cadangan crude palm oil (CPO) di Malaysia menanjak ke rekor tertinggi pada Desember. Data yang dirilis oleh Palm Oil Board menunjukkan, cadangan CPO naik 2,4% dari November menjadi 2,63 juta metrik ton.
Salah satu penyebab membengkaknya cadangan CPO adalah penurunan ekspor CPO. Sekadar informasi, hasil survei Intertek menunjukkan, tingkat pengiriman CPO anjlok 25% menjadi 373,462 ton dari sebelumnya 499,732 ton pada 10 hari pertama bulan Januari.
Memang, permintaan CPO dari Indonesia dan Malaysia belakangan ini terus mencatatkan penurunan. Penurunan permintaan terutama berasal dari Eropa dan China akibat krisis utang global.
"Tingkat permintaan CPO masih kurang bagus. Apalagi, jika Anda melihat tingkat ekspor pada 10 hari pertama bulan Januari, datanya sangat buruk. Hal ini akan berdampak pada pasar CPO secara keseluruhan," papar Chandran Sinnasamy, head of trading LT International Futures Sdn di Kuala Lumpur.
Catatan saja, siang tadi, harga kontrak CPO untuk pengantaran Maret turun 2,3% menjadi 2.356 ringgit atau US$ 777 per ton di Malaysia Derivatives Exchange. Pada pukul 15.02 waktu Kuala Lumpur, kontrak yang sama berada di posisi 2.365 ringgit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News