kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor IPCC meningkat 7,04% sejak awal tahun, impor merosot hingga 40,59%


Rabu, 04 Maret 2020 / 09:48 WIB
Ekspor IPCC meningkat 7,04% sejak awal tahun, impor merosot hingga 40,59%
ILUSTRASI. Aktivitas ekspor kendaraan melalui PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC)?di Jakarta Utara, Jumat (7/2). Aktivitas bongkar muat IPCC tercatat naik 7,03% menjadi 44.802 unit CBU hingga 25 Februari 2020 lalu.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencatat kenaikan arus bongkar muat kendaraan CBU untuk segmen ekspor dari awal tahun hingga 25 Februari 2020. Aktivitas bongkar muat tercatat naik 7,03% menjadi 44.802 unit CBU dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 41.860 unit CBU.

Sedangkan, impor masih tercatat turun menjadi 6.546 unit CBU. Angka ini lebih rendah 40,59% dibandingkan periode yang sama di 2019 sebesar 11.018 unit CBU.

Reza Priyambada, Investor Relations IPCC mengatakan, peningkatan ekspor seiring dengan keberlanjutan program pemerintah yang memang mendorong APM untuk memasarkan produknya yang diproduksi di dalam negeri untuk diekspor. Terutama, dengan adanya peraturan Dirjen Bea dan Cukai tentang tata laksana ekspor kendaraan CBU sehingga beberapa merek dagang meningkatkan ekspornya, antara lain Mitsubishi, Honda, Chevrolet - Wuling, Toyota, dan Suzuki.

Baca Juga: IPCC catat kenaikan aktivitas bongkar muat pada Januari 2020

Lalu, pada segmen ekspor alat berat IPCC mencatat kenaikan 42,20% secara akumulasi dari awal tahun hingga 25 Februari 2020 menjadi 246 unit alat berat (non-truk dan bus) dari 173 unit alat berat (non-truk dan bus) di periode yang sama di tahun sebelumnya.

Namun, impor alat berat cenderung masih melemah. Impor alat berat turun 83,43% menjadi 205 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 1.237 unit alat berat (non-truk dan bus).

Begitupun dengan suku cadang, sebagai komponen dari alat berat, secara akumulasi dari awal tahun hingga 25 Februari 2020 mencatat kenaikan ekspor 166,61% menjadi 1.709 meter kubik dari 641 meter kubik di periode yang sama di tahun lalu. "Menurunnya trafik alat berat dan truk berpengaruh pada penurunan spareparts karena sebagian besar merupakan part dari unit alat berat," kata Reza dalam siaran pers, Rabu (4/3).

Selain itu, kinerja dari sisi domestik masih terjaga. Arus bongkar muat kendaraan masih dapat berjalan normal di tengah kepanikan meluasnya wabah Covid-19.

Baca Juga: Cegah virus corona, ini langkah yang diambil IPCC

Untuk CBU tercatat naik 211,39% menjadi 30.357 unit CBU secara akumulasi dari awal tahun hingga 25 Februari 2019 dibandingkan 9.749 di periode yang sama di tahun lalu. Alat berat (non-bus dan truk) juga melonjak 102,81% dari 391 di tahun lalu menjadi 793 unit alat berat secara akumulasi dari awal tahun hingga 25 Februari 2019.

Sementara itu, untuk truk dan bus naik 132,02 persen menjadi 2.659 unit dibandingkan 1.146 unit di periode yang sama di tahun sebelumnya. "Masih berjalan normalnya aktivitas bongkar muat kendaraan di IPCC menunjukkan bahwa IPCC mampu untuk tetap beroperasi melayani para customer sekaligus sebagai perwujudan pemberian kepercayaan dari para customer dan mitra terhadap layanan dan fasilitas yang diberikan oleh IPCC," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×