Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga emas ditutup dengan kenaikan pada Rabu (13/7) kemarin. Dengan demikian, harga emas pulih dari posisi terendahnya dalam dua pekan terakhir.
Berdasarkan data yang dikutip dari CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,9% menjadi US$ 1.342,21 per troy ounce. Sebelumnya, harga emas spot sempat tertekan ke posisi US$ 1.327,30 per troy ounce yang merupakan level terendah sejak 1 Juli lalu.
Sekadar informasi, harga emas sudah melorot 1,7% pada Selasa lalu. Ini merupakan penurunan harian terbesar sejak 24 Mei lalu.
Sedangkan harga emas AS ditutup dengan kenaikan 0,63% menjadi US$ 1,343,70 per troy ounce. Sementara, harga kontrak emas berada di level US$ 1.343,60 per troy ounce.
Kenaikan harga emas disebabkan oleh adanya prospek stimulus ekonomi sehingga mengerek pesona emas. Di sisi lain, dollar AS masih bergerak flat.
Kebijakan moneter yang akomodatif menguntungkan emas dan pasar saham karena suku bunga rendah mendorong investor untuk memburu aset-aset yang tidak tergantung pada suku bunga.
"Harga emas bisa terus mendapatkan keuntungan dari ketidakpastian ekonomi Inggris dan Eropa pasca Brexit dan pelonggaran kebijakan yang juga berarti suku bunga rendah," helas analis Natixis, Bernard Dahdah.
Sekadar catatan, harga emas sudah melaju US$ 100 per troy ounce sejak hasil referendum Inggris diumumkan. Investor yang cemas memilih untuk memindahkan dana tunai mereka ke aset-aset haven.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News