Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mulai menikmati hasil ekspansi usahanya. Sepanjang Januari hingga September 2011, perusahaan pemilik minimarket Alfamart ini mencetak pendapatan sebesar Rp 13,42 triliun. Angka ini tumbuh 33,06% dibandingkan pendapatan di periode sama pada 2010 yang sebesar Rp 10,08 triliun.
Kawasan Jabodetabek masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar. Kontribusi kawasan ini mencapai Rp 6,94 triliun atau sekitar 51,76% dari total pendapatan. Sementara kawasan Jawa dan Bali menyumbang pendapatan sebesar Rp 5,66 triliun, dan kawasan Sumatra dan Sulawesi sebesar Rp 817,28 miliar.
Kenaikan pendapatan tersebut otomatis mendongkrak laba bersih perusahaan ritel ini. Hingga kuartal tiga 2011, AMRT mencetak laba bersih Rp 226,34 miliar, lebih tinggi 48,56% dibanding laba bersih kuartal tiga 2010.
Fernia Rosalie Kristanto, Sekretaris Perusahaan AMRT mengatakan, kenaikan kinerja tersebut sesuai dengan prediksi perseroan. Maklumlah, di kuartal tiga lalu ada momen puasa dan Lebaran yang menjadi peluang bagi perusahaan ritel untuk mendulang laba.
Selain faktor hari raya, ekspansi yang dilakukan AMRT juga ikut menopang kinerja. Di sembilan bulan pertama tahun ini, AMRT sudah membangun gerai Alfamart sebanyak 665 unit.
Gerai-gerai baru tersebut tersebar di kawasan yang selama ini sudah menjadi pasar utama AMRT, seperti Jawa, Lampung, Makassar dan Bali. "Karena penambahan gerai yang banyak, pendapatan kami meningkat cukup tinggi," kata Fernia kepada KONTAN, pekan lalu.
Untuk meningkatkan terus pundi-pundi pendapatannya, AMRT tetap gencar melakukan penambahan gerai hingga akhir tahun ini. Emiten ritel ini berencana menambah 135 gerai lagi di empat pasar utama tadi, plus membuka pasar baru di Palembang. Dengan demikian, perusahaan ini akan memiliki 800 gerai baru di akhir tahun 2011.
Untuk membangun 800 gerai tersebut, AMRT bakal mengucurkan dana Rp 950 miliar. Sebesar 60% kebutuhan dana ini diambil dari kantong internal perusahaan dan sisanya dari pinjaman bank.
AMRT masih memiliki fasilitas pinjaman dari Bank BCA senilai Rp 400 miliar pada tahun ini. Dengan kecukupan dana tersebut, perusahaan ini belum berencana mencari pinjaman baru.
Kemarin (2/11), harga saham AMRT tidak berubah dibandingkan hari sebelumnya, Rp 4.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News