Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Di tengah perlambatan ekonomi selama paruh pertama tahun 2015, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) masih berhasil mencatatkan kinerja positif. Semester I, emiten kontruksi ini berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih 9,3%.
Berdasarkan laporan keuangan semester I yang diterbitkan PTPP, Senin (24/8), laba bersih perseroan atau laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp 160,7 miliar atau naik 9,3% dari Rp 147 miliar pada periode yang sama tahun 2014. Alhasil, laba bersih per saham dasar (EPS) PTPP naik dari Rp 30 menjadi Rp 33 per saham.
Pertumbuhan laba bersih ini seiring dengan kenaikan pendapatan usaha 13,% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5,22 triliun. Sedangkan bagian laba dari ventura bersama mengalami penurunan dari Rp 15,3 miliar menjadi Rp 9,9 miliar.
Pendapatan usaha perseroan ini berasal dari jasa kontruksi sebesar Rp 4,18 triliun atau hanya naik 7,17% secara tahunan. Lalu, pendapatan Enginering, Procement Construction (EPC) menyumbang porsi 4,9% atau senilai Rp 256,6 miliar atau turun dari Rp 510,3 miliar pada semester I 2014.
Pendapatan dari anak usahanya properti dan realti, praceta serta peralatan masing-masing menyumbang senilai Rp 739,9 miliar, Rp 7,4 miliar, dan Rp 36,1 miliar.
Per akhir Juni 2015, total aset PTPP tercatat senilai Rp 15,3 triliun atau naik dari periode akhir Desember 2014 yakni Rp 14,5 miliar. Jumlah liabilitasnya turun dari Rp 12,2 triliun menjadi Rp 12,04 triliun. Sementara kas dan setara kas emiten pelat merah periode akhir semester I tercatta sebesar Rp 1,99 triliun atau turun 17% dari awal periode ini.
Total order book sampai dengan akhir Juli 2015 mencapai Rp. 44,14 triliun yang terdiri dari perolehan kontrak baru sebesar Rp. 15,14 triliun dan carry over sebesar Rp. 29 triliun. “Sampai dengan akhir tahun ini, Perseroan tetap optimistis dapat meraih target kontrak baru yang sudah ditetapkan sebesar Rp. 27 triliun. Sampai dengan akhir Juli 2015, realisasi kontrak baru telah mencapai 56%.” lanjut Bambang Triwibowo, Direktur Utama PPRO dalam keterangana resminya.
Beberapa proyek baru yang telah diperoleh Perseroan terkait proyek infrastruktur Pemerintah, antara lain Proyek EPC PLTMG Gorontalo 120 MW di Provinsi Gorontalo sebesar Rp. 1,6 triliun, Jalan Tol SoloKertosono (Soker) Rp. 417 miliar, Jalan Tol Bawen-Solo Rp. 339 miliar dan Jalan Sibolga-Batas Tapsel di Sumatera Utara Rp. 236 miliar.
Selain itu, proyek baru perseroan yang lain adalah Reklamasi Mandaa City di Makassar sebesar Rp. 2,5 triliun, Pelabuhan Kuala Tanjung Rp. 898 miliar, St. Moritz di Makassar Rp. 524 miliar, Kalibaru di Tanjung Priok (pekerjaan tambah) Rp. 497, One Otium Residence Antasari di Jakarta Rp. 472 miliar, Automall di Makassar Rp. 358 miliar, Manhattan Greenland Rp. 352 miliar, Jembatan Holtekam di Papua Rp. 351 miliar, dan lain-lain.
Sementara anak perusahaan yakni PT PP Properti Tbk yang telah berhasil meraih penjualan sampai akhir Juli sebesar Rp 1,07 triliun, PT PP Pracetak Rp. 923 miliar dan PT PP Peralatan Rp. 106 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News