Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit mentah alias CPO anjlok ke level terendah lebih dari tiga bulan terakhir. Gempa dan tsunami yang mengguncang Jepang telah meredam permintaan terhadap komoditas ini. Pasalnya, bencana ini diperkirakan bakal memperlambat pemulihan ekonomi.
Kontrak CPO untuk pengiriman Mei di bursa berjangka Malaysia (MDE) sempat jatuh 2,6% ke level RM 3.281 atau setara US$ 1.079 per ton per pukul 11.15 WIB. Ini level terendahnya sejak 29 November silam. Adapun, hingga pukul 13.36 WIB, kontrak yang sama masih melemah di posisi RM 3.290 atau sekitar US$ 1.082,95 per ton.
Sepekan terakhir, harganya sudah anjlok hingga 8,1%. Ini penurunan paling tajam sejak 5 Desember lalu.
Analis CIMB Investment Bank Bhd. Ivy Ng menyebut, harga komoditas lebih rendah karena kekhawatiran pengiriman ke Jepang akan terganggu. Dalam jangak pendek, permintaan akan melemah. "Pemulihan ekonomi Jepang untuk sementara mungkin stagnan, yang dapat mempengaruhi negara-negara Asia lainnya," ujarnya.
Menteri Ekonomi dan Kebijakan Fiskal Jepang Kaoru Yosano mengatakan, dampak dari gempa bumi dan tsunami akan menghantam inti perekonomian.
Di sisi lain, produksi dan stok minyak sawit Malaysia diproyeksikan bakal meningkat. Ini juga ikut menekan harga CPO. Produksi per Februari naik 3,5% menjadi 1.094.473 ton. Sementara, stok naik 4,2% menjadi 1.478.793 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News