kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ekonomi China bangkit, harga batubara melejit


Minggu, 21 Maret 2021 / 20:29 WIB
 Ekonomi China bangkit, harga batubara melejit
ILUSTRASI. Harga batubara kembali melejit tersulut permintaan dari China yang meningkat karena ekonomi mulai pulih.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara termal di ICE Newcastle kembali menguat. Harga batubara untuk kontrak pengiriman April 2021 menguat 4,22% menjadi US$ 93,8 per metrik ton pada Jumat (19/3).

Dalam sepekan, harga batubara naik 6,89%, dan secara year to date (ytd), menguat 15,59%. Harga batubara ini merupakan harga tertinggi sejak tahun 2018.

Menurut Founder Traderindo.com Wahyu Tribowo Laksono, harga batubara kembali memanas sebagai buntut dari kenaikan harga batubara di China, sebagai konsumen batubara terbesar di dunia.

“Harga batubara listrik acuan di China naik selama seminggu terakhir. Perubahan pasokan dan permintaan memicu babak baru kenaikan harga batubara,” tutur Wahyu.

Baca Juga: Volume produksi batubara masih akan terus menanjak hingga 20 tahun ke depan

Selain itu, saat ini juga China masih terlibat perang dagang dengan Australia dan menutup keran impor batubara dari Negeri Kangguru tersebut. Setelah impor batubara dari Australia disetop, pasokan batubara di China juga ikut menurun.  

Wahyu menambahkan, kegiatan ekonomi dunia yang dimulai kembali membuat lebih banyak permintaan batubara. “Sementara inspeksi keselamatan kerja yang ketat dan langkah-langkah jaminan pasokan musim dingin telah menyebabkan kontraksi produksi,” ujarnya.

Kebutuhan batubara di China sedang naik seiring dengan kegiatan ekonomi yang kembali dimulai dan pemulihan industri yang sedang terjadi karena China berhasil mengatasi pandemi lebih dahulu dibandingkan dengan negara lain.

Untuk jangka pendek, wahyu memperkirakan, harga batubara akan berada di angka US$90-US$95 per metrik ton. “Tetapi potensi koreksi mungkin saja terjadi karena harga overbought,” katanya.

Untuk jangka menengah sampai jangka panjang, ia memperkirakan, harga batubara  akan berada di kisaran US$80-US$100 per metrik ton.

Selanjutnya: Volume produksi batubara akan terus menanjak hingga tahun 2050

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×