Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah tiga hari mengalami penguatan, Kamis (13/2) rupiah kembali melemah. Rupiah pasar spot ditutup di angka Rp 13.694 per dolar Amerika Serikat (AS).
Angka tersebut turun tipis sebesar 0,15% dibanding hari sebelumnya. Sedangkan, kurs tengah Bank Indonesia mencatat rupiah melemah di angka Rp 13.679 per dolar AS.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, pelemahan rupiah masih dipengaruhi oleh perkembangan virus corona. Per Kamis (13/2) jumlah korban yang terdeteksi terkena virus corona di China meningkat tajam.
Baca Juga: Investor buru dolar AS, rupiah masih akan tertekan pada perdagangan Jumat (14/2)
Peningkatan jumlah korban virus corona sendiri dipicu oleh perubahan metode dalam mendiagnosa virus corona di China. Digunakannya metode Computed Tomography (CT) Scans membuat deteksi virus menjadi lebih cepat yang sebelumnya hanya menggunakan RNA Test. Dengan begitu, Kamis (13/2) jumlah korban yang terdeteksi virus corona di China sebesar 14.840 orang.
Hingga saat ini, telah dikonfirmasi sekitar 60 ribu orang terpapar virus corona. Sedangkan, jumlah korban yang tewas akibat virus corona mencapai kurang lebih 1300 orang. “Lonjakan itu yang ditanggapi negatif,” kata David.
Baca Juga: Kekhawatiran virus corona, rupiah spot ditutup melemah Rp 13.694 per dolar AS
David menilai pergerakan rupiah saat ini masih akan dipengaruhi oleh virus corona. Di samping itu, data jumlah pengangguran di AS yang akan dirilis ke depan juga berpotensi untuk mengubah posisi nilai tukar rupiah. Dari dalam negeri, data perdagangan dan data BI rate yang akan dirilis, nantinya akan mempengaruhi pergerakan rupiah.
David memperkirakan rupiah pada Jumat (14/2) akan cenderung melemah, terlebih lagi akan mengikuti perkembangan wabah virus corona. David menghitung rupiah akan bergerak di rentang Rp 13.660 – Rp 13.740 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News