Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) hingga kuartal III 2013 masih menurun. Harga batubara di pasar internasional yang belum membaik menjadi penekan kinerja ITMG.
Kinerja ITMG tak semakin terjerembab karena emiten ini mampu menerapkan efisiensi biaya produksi untuk mengimbangi penurunan harga batubara. Analis Danareksa Sekuritas, Gabriella Maureen Natasha mengatakan, kinerja ITMG terbilang lebih baik ketimbang emiten batubara yang lain. Hal itu terlihat dari kinerja kuartal per kuartal yang meningkat, meskipun turun secara year on year (yoy).
Laba bersih ITMG di kuartal III 2013 sebesar US$ 184,33 juta, menurut Gabriella, sudah setara 68% dari target laba bersih ITMG selama setahun. Memang ketimbang periode sama tahun lalu, laba bersih ITMG merosot 49,72%.
Dia bilang, penurunan laba terjadi karena average selling price (ASP) batubara ITMG turun 19% yoy. Tapi, dibanding kuartal sebelumnya, laba bersih ITMG meningkat 18% pada kuartal III 2013.
Selama sembilan bulan tahun ini, ITMG memproduksi 21,9 juta ton batubara atau naik 11% yoy. Sedangkan, volume penjualan mencapai 21,4 juta ton atau naik 13%.
Adapun, biaya penambangan turun menjadi US$ 45 per ton dari US$ 51 per ton di kuartal III 2012. Ini mencerminkan efisiensi biaya mulai terasa di tahun ini.
Analis Panin Sekuritas, Fajar Indra dalam risetnya, 14 November 2013, menyebutkan, kinerja ITMG di kuartal III 2013 cukup mengejutkan. Apalagi secara kuartal, laba bersih ITMG meningkat 18,2%. "Sedikit lebih baik dari ekspektasi kami," tulis Fajar
Langkah ITMG melakukan efisiensi pengurangan biaya penambangan cukup membantu kinerja. Biaya angkut batubara ITMG juga menurun, meskipun belum signifikan.
Selain itu, menurut Fajar, proyek in-pit crusher conveyor (IPCC) ITMG yang telah memasuki masa uji coba pada November 2013 akan membantu pemangkasan biaya. Kelak, IPCC akan menggunakan energi dari PLTU Bontang. IPCC menargetkan bisa beroperasi penuh 2014.
Analis Sucorinvest Central Gani, Gifar Indra Sakti menilai, proyek IPCC akan membantu ITMG dalam efisiensi biaya penambangan. Terlebih, tren harga batubara masih akan menurun. Hingga September 2013, rata-rata harga batubara turun 13,52% menjadi US$ 83,86 per ton.
Ketiga analis itu menyarankan hold saham ITMG. Gifar memasang target harga ITMG sebesar Rp 32.500 per saham. Target ini mengindikasikan price earning ratio (PER) sebesar 15 kali. Gabriella menargetkan harga ITMG di Rp 27.150 per saham.
Adapun, target harga ITMG versi Fajar sebesar Rp 30.400 per saham. Harga ITMG menurun 3,7% ke Rp 31.200 per saham, Senin (18/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News