Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Sofyan Hidayat
JAKARTA. Efek hasil hitung cepat pemilihan umum legislatif (pileg) bisa mempengaruhi minat investor dalam lelang surat utang negara (SUN), Selasa mendatang (15/4). Harga SUN di pasar sekunder akan tertekan sehingga investor makin berminat mengikuti lelang SUN yang digelar.
Analis obligasi Sucorinvest Central Gani, Ariawan memprediksi, dalam beberapa hari pasca pileg, transaksi obligasi di pasar sekunder akan sepi. Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan pasar terhadap hasil pemilu, Rabu lalu.
"Dari hasil pileg, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung turun 3% lebih. Hal yang sama juga bakal ditunjukkan investor di pasar obligasi domestik dalam beberapa hari ke depan," ujar Ariawan, kemarin.
Akibatnya, harga SUN bakal tertekan dan yield naik. Hal itu akan menumbuhkan minat peserta lelang karena bisa mengoleksi SUN saat harga murah.
Ariawan bilang, yield SUN di pasar sekunder pada hari lelang kemungkinan sudah naik tinggi. Jadi peserta lelang diprediksi tidak akan meminta selisih yield yang terlampau tinggi dari pasar sekunder.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan mengumumkan bakal melelang lima seri SUN dengan target Rp 8 triliun pada Selasa (15/4).
Dua seri SUN yang dilelang merupakan seri tenor pendek yakni SPN12150206 yang jatuh tempo pada 6 Februari 2015, serta SPN12150403 yang akan jatuh tempo pada 3 April 2015. Tiga seri lainnya merupakan seri SUN acuan (benchmark) yakni SUN seri FR0068 (20 tahun), FR0070 (tenor 10 tahun) dan FR0071 (15 tahun).
Ariawan menduga, permintaan yang masuk pada lelang nanti diperkirakan bisa mencapai Rp 25 triliun hingga Rp 30 triliun. Namun, pemerintah tidak akan terlalu agresif dalam memenangkan lelang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News