Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yuwono Triatmodjo
JAKARTA. Keputusan strategis diambil PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dengan melepas mayoritas kepemilikan saham di Domino's Pizza dan Burger King. Di bulan Mei 2014, MAPI melego 51% saham Domino's Pizza ke Everstone Capital. Sementara untuk Burger King, belum terungkap siapa pembelinya.
Karena hanya berkontribusi 2%–3% terhadap total pendapatan, atau setara 20%–25% untuk divisi food & beverages (F&B), MAPI melepas Domino's Pizza dan Burger King dengan alasan tak berkontribusi maksimal. MAPI pun melepas kedua bisnis itu demi efisiensi.
Analis Samuel Sekuritas, Tiesha Narandha Putri dalam risetnya, 13 Mei 2014, menyebutkan, segmen F&B menyumbang profitabilitas terendah diantara semua segmen bisnis MAPI. Terlebih lagi sejumlah merek belum mencapai skala keekonomiannya.
Domino's Pizza dan Burger King, lanjut Tiesha, termasuk diantara merek yang merugi. Namun, sebagian kerugian masih bisa ditutup dari keuntungan tinggi Starbucks.
Analis Credit Suisse, Priscilla Tjitra, dalam risetnya, 19 Mei 2014, menyebutkan, MAPI memiliki 47 gerai Burger King dan 60 gerai Domino's. Hitungan dia, dengan melepas 51% saham Domino's dan Burger King, MAPI bisa meningkatkan laba bersih Rp 36 miliar, atau sekitar 11% dari total laba bersih tahun 2013. Divestasi ini dinilai analis sebagai katalis positif. Terlebih lagi MAPI bisa menemukan mitra strategis.
Berdasarkan kinerja kuartal I-2014, pendapatan total MAPI tumbuh 26% year on year (yoy) menjadi Rp 2,67 triliun. Tapi, laba bersih MAPI turun 27,8% menjadi Rp 45,5 miliar.
Atas hasil tersebut, Tiesha bilang, pendapatan MAPI di atas ekspektasi. Hal sebaliknya terjadi pada laba bersih MAPI. Pemberian diskon untuk mengurangi penumpukan barang, mengakibatkan margin MAPI jatuh di titik terendah dalam 5 tahun terakhir.
Gross margin MAPI turun di titik terendah sejak kuartal IV-2008, salah satunya karena depresiasi nilai tukar rupiah.Selain itu, persediaan barang MAPI meningkat karena ekspansi besar di luar Jawa, sementara pembangunan infrastruktur berjalan lambat.
Sejumlah beleid juga membawa sentimen negatif ke MAPI, seperti kewajiban ritel modern memasarkan 80% produk lokal. Ini menyebabkan barang yang diimpor MAPI terhenti di pelabuhan.
Tahun ini, MAPI menganggarkan belanja modal Rp 600 miliar, lebih rendah 33% dari rata–rata belanja modal dua tahun terakhir. Disisi lain, net gearing MAPI meningkat menjadi 118% di kuartal I-2014 dari akhir tahun lalu sebesar 99%. Hal ini mengurangi ruang untuk kembali berutang, karena MAPI harus menjaga net gearing di bawah 125%.
Tiesha memperkirakan, pendapatan MAPI di 2014 naik 19,6% menjadi Rp 11,6 triliun dan laba bersih naik 13,7% menjadi Rp 373 miliar. Tiesha menyarankan hold saham MAPI dengan target Rp 6.075.
Analis Ciptadana Securities, Christine Natasha bilang, tantangan MAPI tahun ini masih dari depresiasi rupiah. Ia pun menyarankan hold saham MAPI dengan target Rp 4.800.
Sedangkan Priscilla menebak pendapatan MAPI tahun ini Rp 11,8 triliun dan laba bersih Rp 358 miliar. Priscilla menyarankan underperform saham MAPI dengan target harga Rp 4.500. Senin (26/5) harga MAPI turun 0,98% ke Rp 5.050 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News