kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dulu Hanya Rp 50, Kini Harga Saham Ini Mulai Naik Tinggi, Cek Yang Paling Prospektif


Selasa, 16 Agustus 2022 / 07:25 WIB
Dulu Hanya Rp 50, Kini Harga Saham Ini Mulai Naik Tinggi, Cek Yang Paling Prospektif
ILUSTRASI. Dulu Hanya Rp 50, Kini Harga Saham Ini Mulai Naik Tinggi, Cek Yang Paling Prospektif


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham yang sempat lama berada di level harga 50 kini mulai bangkit. Dari kelompok saham harga gocapan ini, mana yang memiliki prospek paling bagus?

Saham yang sempat berada di harga 50-an antara lain PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT), PT SLJ Global Tbk (SULI), dan PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI). Kini, harga saham BNBR, PSKT, SULI, dan BIPI meningkat pesat.

Harga saham BNBR pada perdagangan Senin 15 Agustus 2022 ditutup di level 64, naik 5 poin atau 8,47% dibandingkan sehari sebelumnya. Selama 5 hari perdagangan, harga sahan BNBR terakumulasi naik 14 poin atau 28%.

Harga saham PSKT pada perdagangan Senin 15 Agustus 2022 ditutup di level 80, naik 2 poin atau 2,56%. Harga saham PSKT dalam tren naik sejak berada di level 50-an pada Mei 2022 lalu.

Harga saham SULI pada perdagangan Senin 15 Agustus 2022 ditutup di level 93 turun 7 poin atau 7%. Sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), harga saham SULI meningkat 43 poin atau 86%.

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham ERAA, INDF, SMGR, TBIG dari MNC Sekuritas Untuk Selasa (16/8)

Harga saham BIPI pada perdagangan Senin 15 Agustus 2022 ditutup di level 188, turun tipis 1 poin atau 0,53%. Hingga 18 maret 2022, harga saham BIPI masih di level 50. Dengan demikian, harga saham BIPI sudah naik 138 atau 276%

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus melihat kenaikan harga saham BNBR, PSKT, SULI, dan BIPI tersebut disertai sentimen yang mendukung.

Hanya saja, dirinya berpendapat hal tersebut lebih kepada transaksi jangka pendek. "Hati-hati karena volatilitas akan menyertai," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (15/8).

Senada, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora juga menyarankan investor berhati-hati terhadap kebangkitan emiten gocap tersebut lantaran volatilitas tinggi. Karenanya, ia menyarankan investor juga perlu memperhatikan sahamnya secara teknikal.

Untuk sentimennya, Andhika mencermati bahwa kebangkitan harga saham BNBR, PSKT, SULI, dan BIPI itu dipengaruhi dari fundamental perusahaan. Selain itu, adanya aksi korporasi maupun ekspansi bisnis yang dilakukan oleh emiten juga menjadi sentimen positif sehingga pergerakan harga bangun dari Rp 50.

Lebih rinci, Andhika memaparkan kebangkitan harga saham BNBR didorong dari sentimen positif kenaikan harga-harga saham Grup Bakrie seperti ENRG, BUMI, dan BRMS. Kemudian, harga saham PSKT naik karena potensi perubahan bisnis dari hotel ke bisnis baterai kendaraan listrik (EV).

"Apabila bisnis baterai kendaraan listrik semakin berkembang akan berpeluang menjadi katalis positif untuk pergerakan harga saham ke depannya," jelasnya.

Selanjutnya, SULI didorong dari kondisi fundamental yang membaik dari rugi pada tahun 2020 menjadi untung pada tahun 2021 membuat saham ini menguat dari Rp 50. Dilanjutkannya, pada kuartal I 2022 SULI juga membukukan keuntungan sehingga prospek ke depannya masih baik.

"Hanya saja, hati-hati akan adanya aksi profit taking untuk jangka pendek di SULI," sebutnya.

Lalu saham BIPI didorong dari aksi korporasi yang dilakukan, yakni akuisisi TT Mining Hong Kong. Menurutnya, hal tersebut berdampak baikĀ  bagi emiten ke depannya, terlebih harga batubara sedang naik tinggi.

Dari sana, Andhika merekomendasikan sell on strength saham PSKT dengan rentang Rp 77 - Rp 83 dan SULI pada rentang Rp 88 - Rp 93. Sementara, untuk saham BNBR direkomendasikan buy di support Rp 58 dengan target penguatan Rp 70 dan buy BIPI di support Rp 183 dengan target penguatan Rp 200.

Sementara Nico, masih belum merekomendasikan saham-saham tersebut. "Sementara masih unrated," imbuhnya.

Itulah rekomendasi saham pilihan BNBR, PSKT, SULI, dan BIPI yang selama ini terjebak di harga 50-an. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham BNBR, PSKT, SULI, dan BIPI di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×