Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Apa jadinya jika sebuah bank yang dikuasai raksasa finansial asal Korea Selatan berkolaborasi dengan korporasi-korporasi besar asal Negeri Ginseng itu di Indonesia? Sudah pasti, sinergi spesial itu akan menghasilkan potensi bisnis yang tak terbatas. Melalui Korean Link Business, Bank KB Bukopin tengah berupaya membangun cita-cita besar ini.
KB Bukopin, secara khusus, merancang program Korean Link Business untuk membantu perusahaan-perusahaan Korea yang beroperasi di Indonesia mengembangkan bisnis mereka melalui berbagai produk dan layanan perbankan. Fasilitas yang lengkap telah disiapkan. Sebut saja produk kredit (lending), simpanan (funding), bank garansi, serta fasilitas trade finance seperti letter of credit (LC), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), dan standby LC.
Tentu saja, sebagai pemilik KB Bukopin, KB Kookmin mendukung penuh program ini. Masuknya KB Kookmin Bank ke Bukopin dan kehadiran program spesial ini memberikan angin segar bagi pelaku usaha Korea Selatan yang ada di Indonesia. President Director KB Bukopin Chang Su Choi meyakini, Korean Link Business mampu menyediakan ekosistem layanan perbankan berkonsep one stop service kepada perusahaan asal Korea Selatan di Indonesia.
“Dengan kolaborasi KB Kookmin Bank dan KB Bukopin, bank fokus pada strategi ‘Korean company as anchor business’, dengan membangun ekosistem value chain and supply chain serta payroll dan layanan perbankan dalam konsep one stop service,” tuturnya.
Potensi bisnis Korean Link Business luar biasa besar. Pasalnya, saat ini, terdapat lebih dari 2.000 perusahaan asal Korea Selatan di Indonesia, baik skala besar maupun kecil. Dari jumlah itu, terdapat 190 perusahaan yang menjadi nasabah KB Kookmin di Korea Selatan.
KB Bukopin mencatat, Korean Link Business telah menjaring 51 korporasi Korea Selatan di Indonesia. Nama-nama besar masuk ke dalam daftar itu, di antaranya Krakatau Posco, Lotte Group, LG Electronics, Hyundai, Hankook Tire, Lock&Lock, dan masih banyak lagi.
Perusahaan-perusahan tersebut menciptakan sebuah ekosistem korporasi yang mencakup berbagai sektor seperti perusahaan manufaktur (baju dan tekstil, komunikasi, transportasi, dan elektronik, minyak, kimia, plastik, kertas, makanan dan minuman) sampai industri hiburan (teater film atau bioskop).
Sejak Korean Link Business bergulir pada kuartal pertama 2021, ekosistem tersebut mampu meningkatkan penghimpunan dana (funding) KB Bukopin dari Rp 6,3 triliun menjadi Rp 7,8 triliun. Sementara, penyaluran kredit sampai akhir Desember 2021 telah mencapai Rp 420 miliar.
Yang menarik, melalui Korean Link Business, KB Bukopin juga berupaya membangun jalinan bisnis antara korporasi Korea Selatan dan pebisnis lokal. Dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabah lokal, KB Bukopin pun menyiapkan beberapa fasilitas pembiayaan Usaha Kecil Menengah (UKM/Small Medium Enterprise) seperti kredit modal kerja (Working Capital), Pre-Bidding Fund, dan Bank Garansi kepada anggota Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi).
Korean Link Business Division Head Kim Jong Un menjelaskan, dengan program Korean Link Business, selain peluang memperoleh kucuran modal, pelaku UKM juga dapat berkolaborasi bersama perusahaan besar asal Korea Selatan.
“Dengan kekuatan modal yang dimiliki KB Bukopin, kami mampu menanggapi permintaan modal besar oleh perusahaan besar. Lalu, untuk UKM serta perusahaan lokal Indonesia yang melakukan bisnis dengan perusahaan besar, kami akan menciptakan sistem kerja sama yang saling menguntungkan dalam supply chain melalui produk atau fasilitas keuangan seperti SKBDN, Bank Garansi, dan lain-lain,” jelasnya.
Jalan besar KB Bukopin Go Bank Global
Selain mengembangkan bisnis di Indonesia, Korean Link Business menjadi jalan bagi KB Bukopin untuk bertransformasi menjadi bank berskala dunia, untuk mencapai visi KB Bukopin Go Bank Global. Maklum saja, kini, KB Bukopin banyak melayani perusahaan-perusahaan besar asal Korea Selatan yang telah beroperasi di pasar global.
Bukan hanya standar produk dan layanan, Korean Link Business mendorong KB Bukopin terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM), proses bisnis, praktik pemasaran, hingga penguasaan teknologi agar setara dengan bank-bank kelas dunia. Bahkan, KB Bukopin juga telah membentuk tim Global Marketing. Tim ini siap meningkatkan partisipasi KB Bukopin dalam bisnis perbankan global seperti kredit sindikasi dan investment banking.
Harap dicatat, sebagai pemilik KB Bukopin, KB Kookmin Bank juga terus melebarkan sayap ke pasar global seperti di Inggris, Amerika Serikat, India, Tiongkok, Hong Kong, Jepang, hingga Selandia Baru. Sedangkan di Asia Tenggara, KB Kookmin berekspansi ke Kamboja, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Indonesia.
Soal kekuatan finansial, tak perlu diragukan lagi. KB Kookmin merupakan bagian dari KB Financial Group. Bank ini tercatat sebagai bank dengan pencapaian net income terbesar di Korea sepanjang 2019. Hingga 31 Desember 2019, total aset KB Financial Group diketahui mencapai KRW 789,6 triliun (sekitar Rp 9.326 triliun). Di Korea, KB Financial Group juga telah menjalin kerjasama erat dengan berbagai perusahaan raksasa (blue chip).
Informasi lebih lanjut mengenai program Korean Link Business, produk, serta layanan perbankan lainnya dari KB Bukopin dapat diakses melalui situs resmi KB Bukopin atau hubungi Hallo KB Bukopin 14005.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News