Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai subholding gas Pertamina berkomitmen mengambil peran dalam masa transisi ke energi baru terbarukan (EBT). Sebagaimana diketahui, pemerintah Indonesia menargetkan, EBT dapat berkontribusi 23% terhadap bauran energi pada tahun 2025.
Direktur Utama PGN Muhamad Haryo Yunianto mengatakan, dalam Rencana Panjang Jangka Menengah, PGN berusaha menjadikan gas bumi sebagai energi bersih yang mengisi masa transisi ke EBT.
"Pengembangan portofolio kami yang utama pada industri, PLN, pupuk, dan rumah tangga," kata Haryo dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (19/11).
Untuk meningkatkan penggunaan gas bumi pada masa transisi EBT, PGN telah melakukan kajian untuk mengembangkan penyaluran gas pada industri retail, konversi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara, fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter), dan sektor transportasi perairan.
Baca Juga: Integrasikan Jaringan, PGN (PGAS) Geber Pembangunan Infrastruktur Pipa dan Non-Pipa
"Kami pada 2022 akan melakukan piloting implementasi pola pengembangan yang disebutkan," tutur Haryo.
Dalam program konversi ke gas bumi, PGN juga telah bersinergi dengan subholding refining dan petrochemical Pertamina dengan mengkonversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas pada kilang.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan mengungkapkan, saat ini kilang yang akan melakukan konversi BBM ke gas meliputi Kilang Balongan, Cilacap, Tuban, dan Balikpapan.
"Kami akan mempersiapkan konversi minyak ke gas di kilang Pertamina untuk mendukung efisiensi Pertamina karena subtitusi minyak yang tadinya mahal ke gas yang lebih terjangkau," ucap Heru.
Total konsumsi gas untuk kilang-kilang tersebut diperkirakan mencapai 350 BBTUD.
Selanjutnya: Pandemi Covid-19 melandai, PGN optimistis volume penjualan gas tumbuh lagi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News