Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkena imbas aksi jual pasar saham global pada pembukaan hari ini (10/10). Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.14 WIB, indeks merosot 0,82% menjadi 4.952,28.
Ada 161 saham yang tergerus. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 24 saham dan 41 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi pagi ini melibatkan 393,472 juta saham dengan nilai transaksi Rp 401,040 miliar.
Sementara itu, secara sektoral, ada sembilan sektor yang menyeret penurunan indeks. Tiga sektor dengan penurunan terbesar di antaranya: sektor industri lain-lain yang turun 1,76%, sektor agrikultur turun 1,63%, dan sektor industri dasar yang turun 1,17%.
Saham-saham pada indeks LQ 45 yang berada di posisi top losers di antaranya: PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 3,16% menjadi Rp 15.300, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 2,63% menjadi Rp 1.110, dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun 2,33% menjadi Rp 1.465.
Sementara, sejumlah saham yang berada di jajaran top gainers pada indeks LQ 45 yakni: PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) naik 2,52% menjadi Rp 8.100, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 1,08% menjadi Rp 56.400, dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 0,5% menjadi Rp 404.
Sekadar informasi tambahan, setelah anjlok 1,5% pada 7 Oktober dan reli hampir 1,8% pada 8 Oktober lalu, semalam (9/10), indeks S&P 500 ambles 2,1% pada pukul 16.00 waktu New York. Ini merupakan pembalikan arah terbesar dalam tiga tahun terakhir.
Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average terjatuh 2% menjadi 16.659,25. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, indeks Dow Jones mencatatkan kenaikan 0,5%.
Pasar saham anjlok pada transaksi tadi malam di tengah kecemasan mengenai prospek perlambatan pertumbuhan ekonomi Eropa yang akan berdampak pada perekonomian AS. Apalagi the Federal Reserve juga memutuskan untuk mengakhiri program pembelian obligasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News