Reporter: Dina Farisah | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Dua perusahaan properti berencana terjun ke lantai bursa tahun ini.
Salah satunya adalah PT Summarecon Investment Property, anak usaha emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) tengah mempertimbangkan untuk melepas saham perdananya atau initial public offering (IPO) akhir tahun ini atau awal tahun 2016.
SIP berencana melepas 20% saham ke publik dengan target perolehan dana US$ 200 juta atau sekitara Rp 2,7 triliun.
Perseroan telah menunjuk Deutsche Bank sebagai penjamin emisi untuk perhelatan ini.
"Ini masih dipertimbangkan. Ini (penunjukan penjamin emisi) seperti biasa, di-planning untuk masa depan," kata Michael.
Nantinya, dana IPO untuk mendukung ekspansi pembangunan properti di beberapa wilayah Indonesia.
Lantaran masih dipertimbangkan, Michael tidak bersedia menjelaskan lebih rinci terhadap rencana tersebut.
SIP merupakan perusahaan yang 100% sahamnnya dimiliki oleh SMRA. SIP berdiri sejak tahun 2012 dan bergerak di bidang properti investasi. Total asetnya mencapai Rp3,62 triliun per 31 Maret 2015.
Sementara, perusahaan properti lain yang juga berencana melantai di bursa saham adalah PT Ciputra Residence. Anak usaha PT Ciputra Development Tbk (CTRA) itu sudah mengajukan proposal IPO ke Bursa Efek Indonesia (BEI).
Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia mengatakan, Ciputra Residence akan menggunakan buku Juni 2015 dan diperkirakan akan listing di bursa semester II tahun ini.
Hanya saja, dia tidak menyebut jumlah saham yang hendak dilepas dan target dana IPO.
Namun saat mencoba mengkonfirmasi perihal rencana tersebut, Tulus Santoso, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan CTRA tidak merespon pesan singkat yang dikirim KONTAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News