kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dua obat berbahan herbal milik Kalbe Farma (KLBF) ikut uji klinis obat Covid-19


Sabtu, 13 Juni 2020 / 08:35 WIB
Dua obat berbahan herbal milik Kalbe Farma (KLBF) ikut uji klinis obat Covid-19


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua produk PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan mengikuti uji klinis yang dikoordinasikan oleh konsorsium Covid-19 Ristek/BRIN.  Pelaksanaan Uji Klinik dimulai tanggal 8 Juni 2020 dan diperkirakan akan selesai di Agustus 2020.

Adapun uji klinis itu dilakukan terhadap obat herbal biodiversitas Indonesia sebagai produk imunomodulator herbal dalam penanganan pasien Covid-19. Asal tahu saja, dua produk Kalbe Farma yang akan diuji berbahan dasar Cordyceps militaris dan kombinasi ekstrak yang terbuat dari ekstrak jahe merah, meniran, sambiloto dan sembung.  

“Kami melakukan kajian literatur terhadap produk herbal unggulan yang memiliki efektivitas, keamanan, dan memiliki nilai konten lokal serta ketersediaan bahan baku,” ujar Sie Djohan, Direktur Kalbe Farma dalam keterbukaan informasi, Kamis (11/6).

Baca Juga: Kabar baik, satu lagi uji vaksin picu antibodi yang bisa blokir virus corona

Diharapkan, lanjut Sie Djohan, produk herbal itu bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dalam membantu memperkuat imunitas tubuh dan bermanfaat untuk dapat tetap produktif di saat new normal.

Asal tahu saja, sebelumnya, Kalbe telah memiliki produk berbasis bahan baku jamur Cordyceps militaris. Proses kultur jaringan, ekstraksi sampai dengan pembuatan produk berbasis jamur Cordyceps militaris dilakukan di Indonesia.

Jamur Cordyceps dipercaya dapat menjaga sistem kekebalan tubuh dan mengobati gangguan pernapasan. Sebagai tanaman obat tradisional, Cordyceps mengandung banyak nutrisi, seperti protein, asam amino esensial, peptida, vitamin (B1, B2, B12, E, K), asam lemak, dan mineral serta zat aktif cordycepin dan adenosine.

Baca Juga: Uji klinis vaksin corona GX-19 fase 1 dimulai bulan ini di Korea Selatan

Produk lain yang diujikan dalam uji klinis itu berasal dari kombinasi herbal yang berbahan dasar ekstrak jahe merah, meniran, sambiloto dan sembung. Bahan-bahan herbal alami Indonesia itu yang telah dipercaya mampu menjaga daya tahan tubuh tubuh.  

Sekadar informasi, uji klinis merupakan kerjasama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kalbe, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI). LIPI sebagai koordinator uji klinik obat Herbal Indonesia juga bekerja sama dengan Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk melaksanakan uji klinik di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet dengan didukung oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Puskes TNI dan Litbangkes Kemenkes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×