Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Bursa Jepang dibuka di zona merah pada transaksi perdagangan hari ini (28/1). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 10.06 waktu Tokyo, indeks Topix turun 0,5% menjadi 1.393,39. Dari 33 sektor industri yang ada, 26 sektor di antaranya memerah.
Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average tergerus 0,8% menjadi 17.032.
Analis menilai, ada sejumlah faktor yang menyebabkan bursa Jepang tertekan. Salah satunya, pernyataan The Federal Reserve yang mengindikasikan bahwa guncangan di pasar finansial akan menimbulkan risiko pada perekonomian AS.
Kedua, data ekonomi Jepang menunjukkan adanya penurunan secara tidak terduga pada penjualan ritel. Data yang dirilis pemerintah Jepang hari ini menunjukkan penjualan ritel pada bulan lalu turun 1,1% dibanding periode yang sama tahun 2014. Padahal, sejumlah ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi kenaikan penjualan ritel sebesar 0,2%.
"Outlook ekonomi the Fed menyebabkan pasar cemas. Apalagi bank sentral AS itu menyebut bahwa mereka akan terus mengawasi perkembangan pasar finansial. Minimnya sentimen investor dan banyaknya sentimen negatif menyebabkan investor sangat memperhatikan pernyataan The Fed terkait risiko global," jelas Mitsushige Akino, executive officer Ichiyoshi Asset Management Co di Tokyo.
Meski pernyataan the Fed terbilang hawkish, Akino menilai, ada satu pernyataan yang cukup bersahabat bagi market. "Dan hal ini akan mempengaruhi pergerakan pasar untuk jangka panjang," imbuhnya.
Sekadar informasi, meski pertumbuhan ekonomi melambat, namun kondisi tenaga kerja AS semakin membaik dan tingkat inflasi yang saat ini masih rendah akan mengalami perubahan. The Fed masih mempertahankan keyakinan mereka, anjloknya harga minyak dunia hanya sementara dan akan mengalami perubahan pada jangka menengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News