kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.420   5,00   0,03%
  • IDX 7.138   43,70   0,62%
  • KOMPAS100 1.041   11,11   1,08%
  • LQ45 813   10,39   1,29%
  • ISSI 223   0,75   0,34%
  • IDX30 424   4,98   1,19%
  • IDXHIDIV20 503   1,43   0,29%
  • IDX80 117   1,42   1,23%
  • IDXV30 119   -0,10   -0,08%
  • IDXQ30 139   1,46   1,06%

Dua emiten properti ini dikabarkan akan merger


Kamis, 03 April 2014 / 13:10 WIB
Dua emiten properti ini dikabarkan akan merger
ILUSTRASI. Download Battlefield Mobile Tersedia di Indonesia, Berikut Link & Spesifikasi Android


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

JAKARTA. Pasca pengunduran diri beberapa eksekutif di PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dan PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), kedua emiten itu dikabarkan bakal menggabungkan diri alias merger. Kebetulan, keduanya memang dikendalikan oleh Grup Argo Manunggal.

"Rumor yang berkembang saat ini adalah kedua perusahaan itu, BEST dan ASRI, akan dilebur menjadi satu," ujar sumber KONTAN yang tidak ingin disebutkan namanya, Rabu (2/4). Namun dia mengaku tidak tahu skema merger kedua emiten properti tersebut.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Perusahaan ASRI, Hendra Kurniawan membantah kabar tersebut. "Saya sebagai Sekretaris Perusahaan belum mendengar kabar itu dan tidak tertarik menanggapinya," tutur Hendra, Kamis (3/4).

Seperti pernah diberikan sebelumnya, Wilson Effendy, Direktur non afiliasi BEST mengundurkan diri dari posisinya saat ini. Dalam penjelasan resmi, Hungkang Sutedja, Direktur Utama BEST menyatakan menerima permohonan pengunduran diri Wilson lewat surat per tanggal 17 Maret 2014.

Pengunduran diri Wilson, lanjut Hungkang, terhitung efektif 30 hari sejak surat permohonan tersebut diserahkan. "Pengangkatan penggantinya masih dalam proses seleksi dan selanjutnya akan ditetapkan melalui RUPS," tulis Hungkang, Selasa (18/3).

Berdasarkan catatan KONTAN, Wilson telah menjabat sebagai Direktur BEST sejak tahun 2011. Sebelumnya, Wilson menduduki posisi sebagai Direktur Utama pada PT Alam Karya Unggul Tbk (AKKU), yang dahulu bernama PT Aneka Kemasindo Utama Tbk.

Uniknya, karir Wilson di AKKU pun berakhir dengan jalan pengunduran diri. Per tanggal 30 November 2011, Wilson efektif tidak lagi menjabat sebagai Direktur Utama AKKU. Dan yang tidak kalah menariknya, kala itu Hungkang Sutedja dan Tri Ramadi juga diberhentikan dengan hormat dari AKKU. Saat itu Hungkang menjabat sebagai Komisaris Utama dan Tri Ramadi menduduki posisi Komisaris.

Tri Ramadi sendiri kemudian berlabuh ke ASRI dan menduduki jabatan strategis sebagai Direktur Utama. Namun siapa sangka, Tri Ramadi memilih mengakhiri karirnya di ASRI dengan jalan pengunduran diri. Sejak 6 Januari 2014, Tri Ramadi efektif tidak lagi menjabat sebagai Direktur Utama di ASRI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×