Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Daftar calon penghuni Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali bertambah. Dua perusahaan telah menggelar mini expose di hadapan para pejabat BEI pada Jumat (10/4) kemarin.
Kedua perusahaan itu adalah PT Anabatic Technologies dan PT Gelombang Seismic Indonesia (SIC). Namun, manajemen dan penjamin emisi dari kedua calon emiten ini kompak belum mau membeberkan rencana terserbut.
"Kami belum mengajukan ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan), nanti kami kena tegur," ujar Handojo Sutjipto, Presiden Direktur Anabatic Technologies.
Anabatic merupakan perusahaan jasa yang bergerak di bidang teknologi informasi. Klien utama perusahaan dengan pendapatan di atas Rp 1 triliun ini adalah bank.
Handojo bilang, dana hasil penawaran umum perdana (IPO) saham mayoritas atau sekitar 70% akan digunakan untuk belanja modal. Sisanya, sebagai modal kerja. Perseroan mendapuk PT Bahana Securities sebagai penjamin emisi.
Di saat yang sama, GIC pun mempresentasikan rencananya kepada pihak BEI. Hendra H Kustarjo, Presiden Direktur Panca Global Securities mengatakan, perusahaan yang ditangani itu berencana melepas lebih dari 30% saham baru.
Ia belum mau bilang terkait nominal target dana. Hanya saja, perusahaan penyedia data mentah perusahaan minyak ini ingin membidik proyek senilai US$ 80 juta. Adapun, aset perusahaan di bawah Rp 500 miliar.
Kedua perusahaan menggunakan laporan keuangan Desember 2014 sebagai dasar valuasi. Dengan demikian, akhir Juni 2015, Anabatic dan GIC harus mengantongi izin efektif dari OJK.
Sebelumnya, sudah ada delapan perusahaan yang telah menggelar mini expose di BEI. Mereka adalah PT Merdeka Copper Gold, PT PP Properti, PT Puradelta Lestari, PT Indonesia Media Televisi, dan PT Binakarya Jaya Abadi.
Kemudian ada PT Mega Manunggal Property, PT Garuda Metalindo, serta PT Vallianz Offshore Maritim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News