Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (4/7) melemah 0,76% ke level 5.865,36. Pelemahan didorong aksi profit taking dari pelaku pasar setelah indeks naik cukup tinggi.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji bilang pelaku pasar memanfaatkan aksi profit taking setelah IHSG menguat signifikan dan mencetak rekor tertinggi pada perdagangan Senin. "Sentimen luar negeri memberikan andil yang besar pada penurunan laju bursa global hari ini, termasuk IHSG," ujar Nafan kepada KONTAN, Selasa (4/7).
Statement Presiden Korea Utara Kim Jong Un dalam mempertahankan kebijakan proliferasi nuklirnya disertai dengan agenda uji coba rudal balistiknya membuat para pelaku pasar melakukan aksi profit taking. Tercatat asing melakukan net sell sebanyak Rp 1,15 triliun.
Menuritnya IHSG bakal melemah dengan support 5.836 dan resistance 5.911. Minimnya sentimen domestik ditambah dengan sentimen ketegangan di Semenanjung Korea membuat pelaku pasar wait and see.
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki berpendapat melemahnya indeks kemarin akibat dari aksi profit taking. Terutama aksi profit taking asing, dimana net sell all market sebesar Rp1.16 triliun di beberapa saham blue chip seperti BBRI yang sudah naik year to date sekitar 31% dimana asing net sell sekitar Rp 774.5 miliar. "TLKM yang sudah naik 15% dan asing net sell hampir Rp 200 miliar," ujar Yaki.
Yaku memperkirakan kenaikan indeks akan tertahan dalam perdagangan hari ini dan rawan koreksi. Dan diperkirakan untuk sementara akan konsolidasi terlebih dahulu. Sehingga dalam perdagangan hari ini indeks akan bergerak di range 5.815 - 5884.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News