kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

DSSA restrukturisasi obligasi milik IBST


Kamis, 02 Mei 2013 / 06:59 WIB
DSSA restrukturisasi obligasi milik IBST
ILUSTRASI. Thursday is Teppan Day! Hari ini ada penawaran dari Gokana berupa menu Gokana 3 yang harganya super hemat! (dok/Gokana)


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) merestrukturisasi obligasi yang dibeli dari PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST). DSSA menguasai obligasi konversi Rp 690,38 miliar milik IBST.

Obligasi ini merupakan pembayaran IBST atas pembelian 1.304 menara telekomunikasi dari DSSA. Nah, 29 April 2013, DSSA dan IBST sepakat mengubah ketentuan obligasi konversi. DSSA sepakat mengganti obligasi Rp 633 miliar dengan fasilitas pinjaman kepada IBST. Pinjaman memberi bunga 7% per tahun.

Sementara, jangka waktu pinjaman DSSA tiga tahun sejak penandatanganan. DSSA tetap memegang obligasi konversi senilai Rp 57,38 miliar.
Ketentuan obligasi ini tetap sama seperti akhir 2011. Misalnya, bunga obligasi konversi IBST 3% per tahun. DSSA juga bisa kapanpun mengkonversi obligasi tersebut hingga jatuh tempo 27 Desember 2013 ini. "Obligasi Rp 57,38 miliar setara dengan 10,04% saham IBST," ungkap Hermawan Tarjono, Direktur DSSA, Rabu (1/5). 

Transaksi yang terjalin antara DSSA dan IBST ini awalnya dikatakan strategis. Namun, belakangan, DSSA melihat bisnis menara telekomunikasi tidak memberikan kontribusi signifikan pada laporan keuangan. Ini terlihat dari laporan keuangan DSSA per September 2011 tatkala bisnis telekomunikasi masih memberikan kontribusi ke DSSA.

Pada waktu itu, bisnis menara telekomunikasi hanya menyumbang 5% dari total pendapatan konsolidasi DSSA US$ 415 juta. Maklum, DSSA lebih fokus mengembangan bisnis pertambangan batubara dan pembangkit listrik ketimbang penyewaan menara.

Kondisi ini membuat DSSA melego menara telekomunikasi ke IBST. Manajemen DSSA menilai, menara tersebut bakal lebih berguna bagi IBST. Tapi, DSSA belum yakin meninggalkan bisnis penyewaan menara telekomunikasi.

Ini terlihat dari skema pembayaran transaksi jual-beli menara melalui obligasi konversi. DSSA ingin melihat perkembangan bisnis penyewaan menara telekomunikasi setelah dikelola oleh IBST. Jika bisnis penyewaan menara tumbuh, DSSA akan mengkonversikan obligasi jadi saham di IBST. Harga IBST, Kamis (2/5), turun 3,51% ke Rp 5.500. Harga DSSA tak bergerak dari Rp 13.500 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×