kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

DPUM membidik pertumbuhan laba 20%


Selasa, 25 Juli 2017 / 07:40 WIB
DPUM membidik pertumbuhan laba 20%


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Tahun 2017 bisa jadi tahun yang manis buat PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM). Pendapatan emiten perikanan itu berpotensi melonjak 45%-50% menjadi Rp 1,40 triliun hingga Rp 1,45 triliun dibanding tahun lalu Rp 966,89 miliar.

Witjaksono, pendiri DPUM, yakin, laba bersih perusahaannya bakal tumbuh jadi Rp 109 miliar. Di kuartal satu lalu, emiten yang berdiri 2012 ini sudah mengantongi laba Rp 50 miliar. "Kami optimistis tahun ini pertumbuhannya 20%," katanya, Senin (24/7).

Kinerja DPUM bakal semakin baik mengingat potensi industri perikanan sangat cerah. Apalagi, perusahaan yang awal berdiri bernama CV Dua Putra Dewa ini akan menambah kapasitas produksi, produk, dan pasar. Mereka juga mencoba masuk pasar Eropa untuk mengerek kinerja.

DPUM sedang melakukan uji tuntas (due diligence) untuk menembus pasar benua biru. Proses ini untuk mendapatkan izin berupa European Union Number. Jika izin itu terbit, Eropa akan memperluas pasar ekspor DPUM. Sebelumnya, perusahaan pengolah hasil laut ini menambah tujuan ekspor baru ke tiga negara, yaitu Amerika Serikat, India, serta Bahrain.

Sementara China, Jepang, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Singapura merupakan pasar lama mereka. Produk yang diekspor ke negara ini adalah ikan, bayi gurita (baby octopus), juga sotong.

Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas, menilai, dengan ekspansi tahun lalu dan tahun ini, DPUM menargetkan kontribusi ekspor 60%. "DPUM mengalokasikan capital expenditure (capex) Rp 700 miliar untuk ekspansi fasilitas produksi," ujar Nafan.

DPUM akan memakai belanja modal itu untuk membangun empat hingga lima mini plant termasuk cold storage di Papua, Maluku, Sulawesi Selatan, dan Pontianak, dengan kapasitas masing-masing 1.000 ton2.000 ton.

Saat ini, DPUM memiliki pabrik dan cold storage di Pati dan Juwana, Jawa Tengah, serta Muara Baru, Jakarta. Fasilitas di Pati meliputi pabrik pengolahan dan cold storage berkapasitas 21.000 ton. Adapun fasilitas di Juwana dan Muara Baru hanya cold storage total 4.500 ton.

Nafan memproyeksikan, pendapatan DPUM tahun ini tumbuh 21% jadi Rp 1,17 triliun, dan laba bersih naik 51% menjadi Rp 118 miliar.

Ia merekomendasikan beli saham DPUM dengan target Rp 880 per saham. Harga saham DPUM kemarin turun 3,31% jadi Rp 350.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×