Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Outlook ekonomi yang dipandang bagus pada tahun ini membuat emiten yakin dapat tumbuh pada tahun ini. Seperti emiten perdagangan PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) yang memprediksi kinerjanya dapat tumbuh cukup signifikan pada tahun ini.
Presiden Direktur PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) Witiarso Utomo menyatakan Diprediksi tingkat perekonomian Indonesia yang dipatok tumbuh menjadi 5,1% dan tingkat inflasi yang masih berada dikisaran 3% menjadi katalis konsumsi masyarakat masih . Sehingga produk makanan seperti yang diproduksi DPUM masih dapat tumbuh.
Sehingga pihaknya masih yakin penjualan perusahaan dapat tumbuh 30% pada tahun ini. Sejalan perolehan laba bersih perusahaan naik 20% dari pendapatan tahun 2016. ”Untuk laba masih in line tumbuh dengan penjualan kita,” katanya kepada KONTAN, Jumat (13/1).
Tapi sayangnya dia belum bisa membeberkan berapa pendapatan perusahaan pada tahun kemarin. Yang jelas perusahaan membidik penjualan mencapai Rp 1 triliun dengan laba Rp 85 miliar pada tahun ini. Jika target itu tercapai pada tahun ini, DPUM mengincar pendapatan Rp 1,3 triliun dengan laba mencapai Rp 102 miliar.
Strateginya masih sama dengan memperluas pasar menjaring potensi pasar khususnya di pulau Jawa. Pasalnya DPUM masih belum bisa melancarkan rencananya untuk penetrasi ke Indonesia bagian timur. Melihat izin pembangunan fasilitas pendinginan di Maluku Utara belum didapatkan.
Tapi tak ayal menunggu, Manajemen juga sedang tahap penjajakan mendapatkan Erupe Union Numer atau sertifikat untuk ekspor produk ke Uni Eropa. Sehingga untuk tahun ini manajemen membidik target ekspor yang cukup signifikan dengan kontribusi mencapai 30%-40%. “Ada beberapa Negara nanti tunggu sudah terealisasi baru kita rilis,” kata Witiarso.
Asal tahu saja pasar ekspor DPUM adalah China, Jepang, Malaysia, Thailand, Vietnam, Singapura. Belum lama ini perusahaan juga menambah pasar baru seperti Amerika Serikat, India dan Bahrain. Untuk penjualan produk laut ikan-ikanan seperti ikan laut, baby octopus, dan sotong sebesar 84%, sisanya dari udang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News