Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pada saat bursa Asia dan global melempem, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mendaki.
Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.07 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,35% menjadi 4.82,13. Kenaikan indeks disokong oleh 96 saham. Sedangkan ada 51 saham yang turun dan 64 saham lainnya diam di tempat.
Volume transaksi pagi ini melibatkan 493,870 juta saham dengan nilai transaksi Rp 371,921 miliar.
Sementara itu, delapan sektor melaju. Adapun tiga sektor dengan kenaikan terbesar di antaranya: sektor industri lain-lain naik 1,28%, sektor konstruksi naik 1,32%, dan sektor infrastruktur naik 0,65%.
Saham-saham yang berada di jajaran top gainers indeks LQ 45 hari ini antara lain: PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik 3,81% menjadi Rp 2.180, PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) naik 3,45% menjadi Rp 6.750, dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) naik 2,64% menjadi Rp 505.
Sedangkan posisi top losers indeks LQ 45 dihuni oleh: PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 2,52% menjadi Rp 14.525, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 0,88% menjadi Rp 19.825, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 0,86% menjadi Rp 1.735.
Disinyalir, sentimen positif IHSG berasal dari rencana Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mengesahkan program tax amnesty alias pengampunan pajak.
Setelah melalui proses panjang, pemerintah dan DPR akhirnya tuntas membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengampunan Pajak. Jika tak ada aral, hari ini (28/6), DPR akan mengesahkan RUU Pengampunan Pajak (Tax Amnesty).
Kondisi berbeda tampak pada pergerakan bursa Asia. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.05 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tergerus 0,9% menjadi 124,66. Sementara itu, indeks Topix Jepang tertekan 1,6% setelah yen diperdagangkan di level 101,71 per dollar AS.
Sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,5% dan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,9%.
Bursa Asia kembali memerah menyusul ketidakpastian mengenai rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Isu ini membayangi optimisme rencana kebijakan bank sentral untuk mendongkrak kembali kepercayaan market.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News