Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Saham-saham di bursa AS anjlok. Kondisi itu mengantarkan indeks Standard & Poor’s 500 turun dari posisi tertingginya dalam 10 minggu terakhir. Adanya penurunan data penjualan rumah, pemesanan di sejumlah pabrik serta anggaran belanja konsumen, membuat investor bertanya-tanya akan pemulihan ekonomi.
Sejumlah saham yang mendorong penurunan indeks adalah Procter & Gamble Co yang melorot 3,4% dan Dow Chemical Co melorot 10%. Kendati begitu, penurunan indeks yang lebih dalam bisa tertahan dengan adanya kenaikan yang dialami Pfizer Inc sebesar 5,6%.
Pada penutupan malam kemarin pukul 16.00 waktu New York, S&P 500 terpeleset 0,5% menjadi 1.120,46. Sementara, Dow Jones Industrial Average turun 0,4% menjadi 10.636,38.
“Banyak sekali ketidakpastian yang dilihat investor. Apalagi jika mereka melihat data ekonomi yang sedikit di bawah ekspektasi pada minggu ini,” jelas Robert Pavlick, chief market strategist at Banyan Partners LLC di New York. Dia menambahkan, saat ini ekonomi AS masih berada dalam masa pemulihan dan pemulihannya berlangsung sangat lambat.
Catatan saja, pada Selasa (2/8), S&P ditutup dengan kenaikan 2,2% dan bertengger di level tertinggi sejak 17 Mei lalu. Penyebabnya, sejmlah perusahaan merilis kinerja yang berada di atas prediksi analis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News