Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Indeks Dow Jones Industrial Average kembali menguji rekor baru pada perdagangan Senin (31/7). Pada pukul 21.37 WIB, Dow Jones naik 51,47 poin atau 0,24% ke angka 21.881,78.
Sedangkan dua indeks utama Amerika Serikat (AS) lain masih koreksi. Ini adalah koreksi dalam tiga hari berturut-turut. Indeks S&P 500 melorot 3,38 poin atau 0,14% ke angka 2.468,71. Indeks NAsdaq terkoreksi 35,89 poin atau 0,54% ke level 6.340,15.
Musim rilis laporan keuangan masih menjadi pendorong pasar saham. Menurut data FactSet yang dikutip CNBC, sekitar 73% dari emiten dalam indeks S&P 500 mencatat kenaikan pendapatan dan laba bersih yang lebih tinggi ketimbang prediksi.
Hasil kinerja emiten, harga minyak yang stabil serta imbal hasil US Treasury yang menurun, menjadi penopang bursa. "Kita masih melihat tensi politik dan geopolitik yang makin panas, dan pasar mulai mempertimbangkan faktor ini," kata Peter Cardillo, chief market economist First Standard Financial kepada CNBC.
Sekadar mengingatkan, Jumat malam Korea Utara meluncurkan intercontinental ballistic missile yang mendarat di Laut Jepang. Korea Utara mengatakan, misil ini bisa mencapai ke daratan AS.
Pekan lalu, beberapa saham mencetak rekor. Tapi, koreksi teknikal bisa terjadi. "Pasar memasuki periode pelemahan secara historis yang diiringi oleh optimisme investor. Secara historis, periode Agustus hingga Oktober biasanya merupakan periode koreksi saham," kata Bruce Bittles, chief investment strategist Baird.
Pekan ini, beberapa perusahaan AS yang akan merilis kinerja adalah Apple, Mondelez, Yum Brands, dan Tesla.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News