Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Senin (9/1) dan hampir bergerak flat karena ekspektasi bahwa Federal Reserve akan kurang agresif dalam menaikkan suku bunga, diimbangi oleh kekhawatiran tentang inflasi.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 112,96 poin, atau 0,34%, ke level 33.517,65, S&P 500 turun 2,99 poin, atau 0,08% ke level 3.892,09 dan Nasdaq Composite naik 66,36 poin, atau 0,63% ke level 10.635,65.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 11,35 miliar saham, dengan rata-rata 10,90 miliar dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Baca Juga: Wall Street Menghijau, Nasdaq Memimpin Setelah Kekhawatiran Suku Bunga Mereda
Mengutip Reuters, investor kini tengah menanti komentar dari Gubernur The Fed Jerome Powell. Beberapa ahli strategi memperkirakan, dalam kesempatan ini Powell akan mengungkapkan bahwa masih perlu lebih banyak waktu untk mengendalikan inflasi.
Pasar melihat sekitar 77% peluang The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan Februari.
Quincy Krosby, kepala strategi global, LPL Financial di Charlotte, North Carolina mengatakan, laporan inflasi yang akan dirilis Kamis bisa menjadi kunci ekspektasi suku bunga.
"Laporan CPI minggu ini akan menjadi penting untuk menyempurnakan pasar bunga The Fed."
Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Investment Management di Chicago menambahkan, investor juga mungkin telah melepas beberapa saham setelah kenaikan pasar yang kuat baru-baru ini.
"Anda melihat sedikit aksi ambil untung menjelang angka IHK yang akan dirilis minggu ini," katanya.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Naik pada Senin (9/1), Langkah China Beri Optimisme ke Pasar
Saham sektor teknologi naik karena imbal hasil Treasury turun. Saham discretionary konsumen juga naik, dengan saham Amazon.com Inc naik 1,5% setelah Jefferies mengatakan pihaknya melihat tekanan biaya berkurang untuk raksasa e-commerce di paruh kedua tahun ini.
Laporan data ketenagakerjaan Jumat, yang menunjukkan moderasi dalam kenaikan upah, juga mengangkat harapan bahwa Fed mungkin menjadi kurang agresif dalam mendorong kenaikan suku bunga untuk mengurangi inflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News