kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dow Jones dan S&P 500 memperbarui rekor


Rabu, 13 Desember 2017 / 06:18 WIB
Dow Jones dan S&P 500 memperbarui rekor


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Mayoritas saham di Wall Street naik pada penutupan perdagangan Selasa (12/12) waktu Amerika Serikat. Optimisme reformasi pajak dan antisipasi terhadap pertemuan dua hari The Federal Reserves memacu sentimen positif investor.

Mengutip CNBC, Dow Jones Industrial Average (DJIA) bahkan memperbarui rekor penutupan tertinggi, setelah melesat 118,77 poin atau 0,49% menjadi 24.504,80. Laju saham Boeing dan Verizon jadi amunisi terbesar indeks.

Senada, indeks S&P 500 yang naik 0,15% ke level 2.664,11 juga memperbarui rekor penutupan. Sektor telekomunikasi dan keuangan paling menyokong indeks. Sesi sebelumnya (11/12), kedua indeks acuan ini pun mengukir rekor penutupan tertinggi sepanjang masa karena didukung penguatan harga minyak.

Hanya, Nasdaq yang terkoreksi tipis 0,19% menjadi 6.862,32 pada penutupan Selasa.

Pasar optimistis anggota parlemen dari Partai Republik akan dapat mengubah sistem pajak perusahaan. Senator Republik John Cornyn mengatakan anggota parlemen mungkin telah memiliki kesepakatan pajak sementara.

Seperti diketahui, anggota parlemen dari Partai Republik, yang memegang mayoritas suara di DPR dan Senat, mendorong dilakukannya perombakan pajak yang secara signifikan akan menurunkan pajak perusahaan. Setelah meloloskan draf pajak yang terpisah, anggota parlemen di DPR dan Senat harus menyetujui sebuah RUU bersama untuk dikirim kepada Presiden Donald Trump.

"Saya pikir itu adalah katalisator untuk pasar naik," kata Anthony Conroy, Presiden Abel Noser.

Wall Street juga menanti hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Fderal (FOMC) yang berlangsung 12-13 Desember ini. Selain keputusan naik atau tidaknya suku bunga acuan, pasar juga mengantisipasi arah kebijakan Bank Sentral ke depan di bawah pimpinan yang baru Jerome Powell mulai Februari mendatang.

"Saya pikir investor akan mencari panduan arah kebijakan tahun depan mengingat perubahan kepemimpinan," kata Eric Stein, Co-director pendapatan global di Eaton Vance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×