kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Dow dan S&P kembali turun menyusul pesimisme


Rabu, 11 Juli 2012 / 02:15 WIB
Dow dan S&P kembali turun menyusul pesimisme
ILUSTRASI. Kurs rupiah diprediksi masih akan melemah hari ini (18/6). Sentimen hawkish dari The Fed akan menekan kurs mata uang Garuda. /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/05/05/2021.


Sumber: Bloomberg | Editor: Djumyati P.

NEW YORK. Pasar saham Amerika kembali merangkak turun untuk hari keempat, menyusul pesimisme penghasilan dari emiten-emitennya terutama produsen komoditas yang cenderung akan menurun karena harga minyak dan logam yang rendah.

Pada pukul 02.16 di New York Indeks S&P 500 turun -0,97% menjadi 1339,32 dipicu oleh optimisme akan kenaikan pendapatan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat. Demikian juga indeks DJIA yang mengalami penurunan -0,02% untuk menjadi 12733,87.

Sementara itu mata uang Euro melemah terhadap 16 mata uang utama dunia selama 5 hari terakhir ini menyusul pengurangan suku bunga dari European Central Bank untuk mencapai rekor terendah 0,75%. “Mata uang Euro sekarang menjadi mata uang incaran dan semua orang sekarang mau mengambil posisi short untuk euro,” tutur Sebastian Gally senior Foreign Exchange Strategist di Societe Generale di New York. Artinya banyak orang yang memperkirakan mata uang ini akan terus melemah nilainya dalam beberapa waktu mendatang.

Sementara itu pasar saham di Eropa menunjukkan optimistis menyusul data statistik di Inggris yang membaik, indeks FTSE 100 ditutup dengan kenaikan 36,74 poin atau 0,65% untuk menjadi 5664,07. Data manufacturing di Inggris tumbuh 1,2% dibandingkan April dan produksi industri di Italia tumbuh 0,8%. Padahal para ekonomis memprediksikan Italia akan mengalami penurunan produksinya.

Di Spanyol, pasar saham dan obligasinya naik setelah otoritas keuangannya setuju untuk menyediakan € 30 miliar di akhir bulan ini. Tujuannya untuk menggunakan dana talangan euro-area ini untuk merekapitalisasi perbankannya secara langsung, tidak lagi membebani pemerintahannya dengan utang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×