Reporter: Didik Purwanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BOGOR. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi 2011-2014, perusahaan-perusahaan BUMN didorong untuk meningkatkan belanja modal (capital expenditure/capex). Rencana itu terkait dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Nasional (MP3EN).
Menteri BUMN Mustafa Abubakar menghimbau kepada anak usahanya untuk meningkatkan capex sepanjang 2011-2014 dari hanya Rp 383 triliun menjadi Rp 836 triliun. "Percepatan penggunaan capex itu untuk mempercepat pembangunan," ungkap Mustafa selepas Rapat Kerja dengan Presiden di Istana Bogor, Senin (21/2).
Dana belanja modal itu, kata Mustafa, akan dialokasikan untuk proyek korporasi sesuai latar belakang anak usaha BUMN masing-masing. Sayangnya, Mustafa enggan merinci alokasi belanja modal itu kepada masing-masing anak usahanya.
Namun dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang diterima Kementerian BUMN disebutkan belanja modal untuk BUMN Non Tbk (Pertamina dan BUMN Non Pertamina) tahun 2011 mencapai Rp 143,7 triliun, menurun 18,15% dibandingkan prognosa belanja modal di tahun 2010 sebesar Rp 175,6 triliun. Sementara belanja operasionalnya sebesar Rp 839,8 triliun, meningkat 12,79% dibandingkan tahun lalu Rp 744,5 triliun.
Sedangkan belanja modal BUMN Terbuka di tahun ini mencapai Rp 30,1 triliun, meningkat 20% dibandingkan belanja modal tahun lalu sebesar Rp 25,1 triliun. Sementara belanja operasionalnya mencapai Rp 225,1 triliun, meningkat 20% dibandingkan tahun lalu Rp 187,5 triliun.
Jika dijumlahkan, belanja modal seluruh BUMN sebesar Rp 210,12 triliun, naik 6,7% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 196,91 triliun dan belanja operasional naik 9,52% dari Rp 932,15 triliun menjadi Rp 1.020,87 triliun.
"Peningkatan capex lebih diarahkan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk dan layanan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News