kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.625   22,00   0,13%
  • IDX 8.166   -3,25   -0,04%
  • KOMPAS100 1.116   1,38   0,12%
  • LQ45 785   -0,49   -0,06%
  • ISSI 290   2,10   0,73%
  • IDX30 411   -1,02   -0,25%
  • IDXHIDIV20 464   1,23   0,27%
  • IDX80 123   0,22   0,18%
  • IDXV30 133   0,73   0,55%
  • IDXQ30 129   0,06   0,05%

Doping Baru Buat Emiten Rokok dan Farmasi


Kamis, 04 Februari 2010 / 20:45 WIB


Reporter: Kun Wahyu Winasis | Editor: Test Test

Jakarta. Kinerja emiten rokok dan farmasi diperkirakan bakal semakin kokoh. Salah satu penyebabnya adalah keluarnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 02 /PMK.03/2010 tentang Biaya Promosi dan Penjualan yang Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto pada 8 Januari lalu. Beleid ini membatalkan PMK No 104/PMK.03/2009 yang terbit pada bulan Juni tahun 2009 mengenai ketentuan yang sama. Sesuai aturan baru, pemerintah tidak lagi membatasi besaran biaya promosi yang bisa dikurangkan dari penghasilan bruto. Ketentuan inilah yang dianggap cukup menguntungkan industri rokok dan farmasi.

Pada ketentuan lama, biaya promosi yang bisa dikurangkan dari penghasilan bruto dibatasi. Misalnya, bagi perusahaan rokok dengan omset mencapai Rp 500 miliar, biaya promosi yang bisa dikurangkan maksimal 3% dari omset atau paling banyak Rp 10 miliar. Jika omset perusahaan sebesar Rp 5 triliun, biaya promosi yang bisa dikurangkan hanya 2% dari omset atau maksimal Rp 30 miliar. Bagi perusahaan rokok dengan omset lebih dari Rp 5 triliun, biaya promosi yang bisa dikurangkan maksimal 1% dari omset atau tidak melebihi Rp 100 miliar.

Sementara perusahaan farmasi hanya bisa mengurangkan biaya promosi dari penghasilan bruto jika besarnya biaya promosi tidak melebihi 2% dari omset atau maksimal Rp 25 miliar.

Keluarnya aturan baru ini dinilai bakal mendorong perusahaan rokok dan farmasi makin agresif berpromosi. Imbasnya, pendapatan perusahaan bakal kian meningkat. Yohan Setio, Analis Mandiri Sekuritas dalam risetnya (20/1), memperkirakan nilai promosi PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akan berkisar Rp 700 miliar - Rp 1 triliun. Dengan biaya sebesar itu, penjualan GGRM di tahun 2010 ditaksir dapat mencapai Rp 36,33 triliun dengan laba bersih sekitar Rp 5,3 triliun. Makanya, Yohan menilai harga saham GGRM masih bisa melaju ke level Rp 27 ribu per saham. Pada kamis (4/1) bandrol GGRM nangkring di posisi Rp 25.750 per saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×