kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dongkrak penjualan, Semen Baturaja kejar target laba bersih tumbuh 44% tahun ini


Rabu, 28 Februari 2018 / 19:23 WIB
Dongkrak penjualan, Semen Baturaja kejar target laba bersih tumbuh 44% tahun ini
ILUSTRASI. Pabrik Semen PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pabrik Baturaja II milik PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) benar-benar menggenjot pasokan penjualan perseroan tersebut. Di awal tahun 2018 volume penjualan semen SMBR tumbuh dobel digit.

Rahmad Pribadi, Direktur Utama SMBR mengatakan volume penjualan selama bulan Februari 2018 naik hampir 40% dibanding periode yang sama tahun lalu.  "Iya naik hampir segitu. Sedang di Januari saja volume bisa tumbuh 25%," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (28/2).

Sepanjang 2017 volume penjualan perseroan naik 8% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 1,76 juta ton. Pasar utama SMBR ialah Provinsi Sumatra Selatan dengan penjualan 1,16 juta ton, tumbuh 2,7% dibandingkan tahun 2016.

Pasar dengan pertumbuhan volume penjualan tertinggi ialah Jambi sebanyak 79,3% atau 90.000 ton. Per September 2017, SMBR juga baru melakukan penetrasi pasar di Bangka Belitung. Hingga akhir 2017, penjualan di Belitung mencapai 2.195 ton.

Dengan target penjualan tahun ini yang sebesar 2,75 ton, SMBR menargetkan laba bersih bisa tumbuh 44%. "Targetnya sekitar Rp 211 miliar," terang Rahmad.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2017 ini laba bersih yang ditetapkan perseroan sebesar Rp 146,6 miliar. Dengan target laba yang diraih, penjualan bersih perseroan juga bakal dikerek tinggi.

"Tahun ini kami juga mematok pendapatan tumbuh kisaran 66%," beber Rahmad. 

Tahun lalu, penjualan bersih SMBR Rp 1,55 triliun. Nah, tahun ini SMBR percaya diri bisa meraih pendapatan Rp 2,57 triliun.

Kunci target ini ialah membesarnya kemampuan produksi perseroan dengan pabrik baru Baturaja II dan menguatnya pasar di area Sumbagsel. Untuk belanja modal (capital expenditure) SMBR, kata Rahmad, hampir mendekati Rp 1 triliun untuk keperluan maintenence mesin produksi.

"Komersialisasi pabrik Baturaja II pada 1 September 2017 lalu mulai menunjukkan dampak pada kinerja perusahaan. Mudah-mudahan di tahun ini semakin baik dan kami bisa menjadi tuan rumah di pasar Sumbagsel sendiri," pungkas Rahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×