Reporter: Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali pekan, nilai tukar rupiah di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) memperoleh tenaga. Penguatan rupiah seiring dengan momentum koreksi yang tengah dialami mata uang negeri Paman Sam.
Mengutip Bloomberg, Senin (9/7), kurs rupiah ditutup pada posisi Rp 14.330 per dollar AS atau menguat 0,31% dibanding posisi di akhir pekan lalu. Begitu pun dengan kurs rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) tercatat menguat 0,53% ke level Rp 14.332 per dollar AS.
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong, menilai, pekan ini dapat menjadi momentum bagi mata uang Garuda untuk mengalami penguatan. Pasalnya, dollar AS tengah mengalami koreksi semenjak risalah pertemuan FOMC pada Juni lalu dan sejumlah data ketenagakerjaan AS dirilis kurang memuaskan pada akhir pekan kemarin.
"Ringkasan pertemuan FOMC pada Juni lalu membuat ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan The Fed sebanyak dua kali lagi di sisa tahun ini sirna," kata Lukman, Senin (9/7).
Sementara, Jumat (6/7) lalu, tingkat pengangguran AS sepanjang Juni mengalami kenaikan dari 3,8% menjadi 4% yoy. Jumlah pekerja non-pertanian AS juga turun menjadi 213.000 dari sebelumnya 244.000.
Lantas, di pasar spot, indeks dollar AS pada pukul 16.00 WIB masih mencatat pelemahan 0,16% ke level 93,811.
Adapun, dari dalam negeri, Lukman menilai belum ada data maupun sentimen baru yang dapat memengaruhi performa rupiah. Prediksinya, gerak kurs rupiah dalam pekan ini akan cendrung menguat lantaran koreksi pada dollar AS masih akan berlanjut satu hingga dua hari ke depan.
Besok, Selasa (10/7), Lukman memproyeksi rupiah akan kembali menguat tipis dan bergerak dalam rentang Rp 14.300 - Rp 14.350 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News