kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dollar perkasa, investor melepas emas


Senin, 17 Desember 2012 / 10:15 WIB
Dollar perkasa, investor melepas emas
ILUSTRASI. Calon penumpang pesawat menjalani pemeriksaan dokumen kesehatan di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Senin (5/7/2021). PPKM Jawa-Bali diperpanjang, ini daerah yang masih Level 4. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf.


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SINGAPURA. Pergerakan harga emas kembali ditransaksikan menurun pada pagi ini (17/12). Dengan demikian, penurunan harga emas sudah berlangsung selama tiga hari terakhir.

Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.20 waktu Singapura, harga emas di pasar spot turun sebesar 0,4% menjadi US$ 1.689,15 per troy ounce. Sekadar mengingatkan, pada 7 Desember lalu, harga emas sempat merosot ke level terendah dalam sebulan terakhir di posisi US$ 1.684,77 per troy ounce.

Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran Februari turun 0,2% menjadi US$ 1.693,60 per troy ounce di Comex, New York.

Salah satu penyebab penurunan harga emas adalah penguatan si hijau alias dollar AS. Dollar menguat 0,1% terhadap enam mata uang utama dunia seiring spekulasi stimulus oleh penentu kebijakan AS. Dollar juga perkasa terhadap yen setelah Shinzo Abe dari partai Liberal Demokrat memenangkan pemilu di Jepang. Kondisi ini yang kemudian memangkas permintaan emas sebagai investasi alternatif.

"Headline mengenai potensi stimulus memiliki dampak terhadap pasar emas hingga transaksi akhir tahun mendatang," jelas Xiang Nan, analis CITICS Futures Co.

Di sisi lain, kepemilikan emas pada exchange traded products (ETP) kembali naik ke rekor tertingginya pada akhir pekan lalu (14/12) menjadi 2.630,703 metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×