Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rilis data perekonomian Kanada yang mengilap belum mampu mengangkat kinerja mata uang negara tersebut di hadapan poundsterling. Sebab, melempemnya harga komoditas masih menyeret dollar Kanada yang kerap disebut Loonie.
Mengacu Bloomberg Jumat (21/8), pasangan GBP/CAD naik 0,8% menjadi 2,0701.
Sejatinya, dollar Kanada berpeluang melambung akibat rilis data Core Consumer Price Index per Juli 2015 yang tercatat 0%. Pencapaian tersebut sesuai ekpektasi para analis. Ada pula data Core Retail Sales per Juni 2015 yang mencapai 0,8%. Angka ini melebihi ekspektasi para analis yang dipatok 0,6%.
Suluh Adil Wicaksono, Analis PT Millenium Penata Futures menjelaskan, dollar Kanada memang sedang tertekan akibat harga komoditas yang kompak rontok.
Lihat saja harga minyak kontrak pengiriman September 2015 di bursa New York Merchantile Exchange pada Jumat (21/8) pukul 16.56 WIB yang turun 0,72% ketimbang hari sebelumnya menjadi US$ 41,02 per barel. Harga sudah tergerus 4,84% dalam sepekan terakhir. Ketimbang akhir tahun 2014, harga ambruk 29,43%.
Pemasukan Kanada sangat bergantung pada komoditas. Sehingga tertekannya harga komoditas menjadi katalis negatif bagi kinerja Loonie. Pada bulan Juli 2015, Bloomberg Commodity Index anjlok hingga 11%, level terendah sejak tahun 2002.
Padahal, Inggris merilis data Public Sector Net Borrowing per Juli 2015 yang tercatat minus 2,1 miliar poundsterling. Angka tersebut lebih buruk ketimbang posisi bulan sebelumnya sebesar 8,6 miliar poundsterling.
"Data Inggris kurang bagus. Tapi dollar Kanada memang lagi tertekan," jelas Suluh. Ia memprediksi, pada Senin (24/8), pasangan GBP/CAD akan menguat terbatas. Sebab, secara fundamental, belum ada sentimen positif yang mampu menopang penguatan GBP/CAD untuk jangka panjang. Di sisi lain, lanjut Suluh, harga komoditas masih berpotensi melemah akibat spekulasi kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed, paling awal September 2015. Sehingga, Loonie masih rentan tertekan lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News