Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Dollar Canada masih gagal unjuk gigi. Paska dirilisnya data ekonomi Kanada pada Jumat (18/3) mata uang yang biasa disebut Loonie ini hanya mampu mengungguli dollar Amerika Serikat (AS), sedangkan jika dibandingkan dengan poundsterling dan euro, loonie masih harus tertunduk.
Mengutip Bloomberg, pasangan USD/CAD turun 1,30% menjadi 1,2552. Pasangan GBP/CAD naik 0,02% menjadi 1,8765. Sementara, pasangan EUR/CAD naik 0,18% menjadi 1,3581.
Analis PT Millenium Penata Futures, Suluh Adil Wicaksono mengatakan, turunnya pasangan USD disebabkan melemahnya dollar Amerika Serikat (AS). Sebelumnya dollar AS melemah pasca hasil FOMC yang menunjukkan bahwa The Fed masih mengirimkan sinyal dovish. Selain itu membaiknya data ekonomi Canada juga berpengaruh
Untuk diketahui, Jumat (20/3) Kanada merilis dua data penting. Pertama indeks harga konsumen (CPI) Februari 2015 tercapai sesuai perkiraan yakni 0,6%, jika dibandingkan bulan sebelumnya 0,2%.
Kedua data total indeks penjualan ritel (core retail sales) Januari 2015 tercatat -1,8%, tidak sesuai perkiraan sebesar – 0,4%, namun tumbuh jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu -2,0%. Pasar menaruh respon besar terhadap rilis data tersebut. “ Jika datanya positif atau setidaknya tumbuh maka bisa menguatkan dollar Kanada terhadap dollar AS,” kata dia.
Suluh memprediksi dollar Canada mempunyai potensi untuk menguat terbatas. “Pergerakan pasangan USD/CAD masih akan fluktuasi dengan rentang tertentu,” kata Suluh.
Analis PT Monex Investindo Futures, Agus Chandra memaparkan naiknya pasangan EUR/CAD di sebabkan besarnya perhatian pasar terhadap data ekonomi Kanada yang dirilis Jumat (20/3). Perlu diketahui salah satu ekonomi Kanada yaitu indeks penjualan ritel menunjukkan hasil negatif, namun tetap tumbuh dibandingkan bulan sebelumnya.
“Data positif berarti pasangan EUR/CAD akan melemah, sedangkan jika negatif pasangan ini akan naik terbatas,” kata Agus
Adapun, Agus memprediksi pasangan EUR/CAD masih dalam tren bearish. Sebab, euro masih akan mengalami tekanan dari sentimen negatif pasar, akibat masalah utang Yunani yang penyelesaiannya kemungkinan menggantung.
Analis PT Fortis Asia Futures, Sri Wahyudi memaparkan naiknya pasangan GBP/CAD masih dipengaruhi oleh data ekonomi Kanada. Salah satu data ekonomi Kanada yaitu indeks penjualan ritel menunjukkan hasil negatif.
Wahyudi memprediksi dollar Kanada masih akan melemah terhadap poundsterling. “Jika ada kenaikan dari dollar Kanada sifatnya sebatas koreksi, belum mengarah pada tren,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
